Ujung Jalan

Akhir perjalanan adalah maut. Dunia adalah kendaraan seorang mukmin, yang dengannya dia berangkat menuju Tuhanya. Maka perbaikilah kendaraan kalian, niscaya ia akan membawa kepada Tuhan kalian.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Rumah di atas laut

Senja di Perkampungan Suku Laut. Usiaku memasuki rembang petang digerogoti oleh zaman, mentari sebentar lagi kan tenggelam berganti dengan malam.

KEANGKUHAN

Ketegaranku untuk mempertahankan kokohnya pendirian. Aku berdiri tegak ditopang dengan dengan kekuatan yang maha dahsyat.

KINCIR ANGIN

Tak pernah lelah aku selalu bekerja untuk memenuhi kebutuhan. Kadang aku berada diatas kadang di bawah selalu berganti. Aku bekerja siang dan malam.

Tes Paragraf

Wednesday, February 11, 2015

Dibalik Pedasnya Cabai


Hampir semua orang Indonesia mengenal yang namanya cabai. Buahnya dapat digolongkan sebagai sayuran maupun bumbu, tergantung bagaimana digunakan.  Bahkan dibeberapa daerah cabai digunakan sebagai  bumbu masakan yang wajib ada dalam setiap masakan. Siapa yang tidak mengenal masakan Padang? Bagi seni masakan Padang, cabai bahkan dianggap sebagai "bahan makanan pokok"  yang tidak boleh ditinggalkan. Sangat sulit bagi masakan Padang dibuat tanpa cabai. Cabai  dalam masakan berfungsi sebagai penguat rasa makanan.
Cabai merupakan tanaman yang mudah dikenali terutama dari warna buahnya yang merah menyala dan rasanya yang  pedas. Tanaman cabai merah (Capsicum annuum L.)  termasuk dalam Kingdom  Plantae,  Divisi Magnoliophyta, Kelas Magnoliopsida, Ordo Solanales , Famili Solanaceae, dan Genus Capsicum (Tabin, 2010).
Tanaman cabai merah termasuk tanaman berbentuk perdu, berdiri tegak dan bertajuk lebar. Tanaman ini juga mempunyai banyak cabang dan setiap cabang akan muncul bunga yang pada akhirnya berkembang menjadi buah. Disebut cabai merah karena buahnya besar berwarna merah.
Batang cabai tumbuh tegak berwarna hijau tua dan berkayu. Pada ketinggian batang tertentu akan membentuk percabangan seperti huruf “Y”. Batangnya berbentuk silindris, berukuran diameter kecil dengan tajuk daun lebar dan buah cabai yang lebat (Samadi, 1997).
Daun cabai berbentuk lonjong yang berukuran panjang 8-12 cm, lebar 3-5 cm dan di bagian pangkal dan ujung daun meruncing. Pada permukaan daun bagian atas berwarna hijaun tua, sedang dibagian bawah berwarna hijau muda.  Panjang tangkai daunnnya berkisar 2-4 cm yang melekat pada percabangan, sedangkan tulang daunnnya berbentuk menyirip (Samadi, 1997).
Akar tanaman cabai tumbuh menyebar dalam tanah terutama akar cabang dan akar rambut. Bagian ujung akarnya hanya mampu menembus tanah sampai kedalaman 25-30 cm. Oleh karena itu penggemburan tanah harus dilakukan sampai kedalaman tersebut agar perkembangan akar lebih sempurna (Samadi, 1997).
Bunga cabai termasuk berkelamin dua, karena pada satu bunga terdapat kepala sari dan kepala putik. Bunga cabai tersusun dari tangkai bunga yang berukuran panjang berkisar 1-2 cm, kelopak bunga, mahkota bunga dan alat kelamin yang meliputi kepala sari dan kepala putik. Mahkota bunganya berwarna putih dan akan mengalami rontok bila buah mulai terbentuk. Jumlah mahkota bunga bervariasi antara 5-6 kelopak bunga. Kepala putik berwarna kuning kehijauan dan tangkai kepala putiknya berwarna putih, panjangnya berkisar 0,5 cm. Sedangkan kepala sari yang telah masak berwarna biru sampai ungu. Tangkai sarinya berwarna putih, panjangnya 0,5 cm. Letak bunganya berada pada posisi menggantung, berukuran panjang antara 1-1,5 cm, lebarnya berkisar 0,5 cm dan warna bunga tampak menarik (Samadi, 1997).
Buah cabai merah biasanya muncul dari percabangan atau ketiak daun dengan posisi buah menggantug. Berat cabai merah sangat bervariasi, yakni berkisar 5-25 gram. Buah cabai yang masih muda berwarna hijau, berangsur-angsur berubah menjadi merah menyala setelah buahnya tua (Samadi, 1997).
Cabai merupakan tanaman yang digemari oleh hampir semua orang di Asia Tenggara terutama dari rasanya yang pedas. Mungkin kita bertanya-tanya apa sih yang menyebabkan cabai rasanya pedas?. Rasa pedas membakar pada cabai disebabkan oleh sejenis alkaloid (zat kimia) bernama capsaicin,  bahan kimia tak berbau dan tak berasa ini tersimpan dalam vakuola. Vakuola yang banyak mengandung capsaicin terdapat dalam bagian putih pada cabai.   Pada saat kita memakan cabai, capsaicin mengikat reseptor yang merespon rasa sakit akibat panas di mulut dan tenggorokkan. Seperti dikutip sciencedaily, otak menerima pesan dan mengirimkannya ke ‘tim pemadam’ tubuh agar menyingkirkan bahan panas itu.
Alhasil, sirkulasi tubuh meningkat, perspirasi mendingin dan reaksi tertentu hingga gangguan pun terjadi, termasuk hidung meler dan mata menangis. Rasa sakit akibat memakan cabai juga melepaskan endorfin, pembunuh rasa sakit alami yang membuat makanan terasa lezat. Jadi, air mata yang keluar setelah makan cabaia sebenarnya air mata bahagia. Tak semua cabai memiliki kadar pedas yang sama. Pada 1912, ahli kimia Wilbur Scoville mengembangkan cara mengukur ‘kepanasan’ cabai yang disebut Scoville Organoleptic Test.
Capsaicin ini dapat membuat para pengkonsumsinya merasa ketagihan. Itulah alasan mengapa banyak orang begitu menyukai, bahkan tidak mau berhenti mengkonsumsi cabe.   Memang rasa pedasnya menimbulkan selera makan yang tinggi. Tak heran, kalau dengan sambal yang lezat porsi makan jadi bertambah banyak. Jika dikonsumsi dalam jumlah terlalu banyak, cabe dapat mengakibatkan sakit perut yang dahsyat bagi pengkonsumsinya. Namun, jika dikonsumsi dalam jumlah wajar, cabe justru akan memberikan banyak manfaat kesehatan bagi pengkonsumsinya.
Kepedasan cabai diukur dengan kelipatan 100 unit dan merujuk pada seberapa banyak air gula dibutuhkan guna melemahkan cabai pada titik saat cabai tak terasa pedas lagi. Contohnya, cabai sweet bell terukur 0, jalapeno terukur 2.500-8.000, cayenne terukur 30.000-50.000 dan savina habanero merah terukur 350.000-577.000 unit.
Berbagai kegiatan penelitian menyimpulkan dibalik rasa pedasnya, cabe memiliki banyak manfaat terutama bagi kesehatan. Diantara manfaatnya cabe dapat mengurangi resiko kanker, menurunkan kadar kolesterol dalam darah dan bahkan dapat menyembuhkan luka.
Diantaranya adalah Dokter Khursheed Jeejeebhoy. Ahli penyakit dalam dari University of Toronto ini menganjurkan konsumsi makanan pedas secara teratur untuk meningkatkan kualitas kesehatan tubuh. Menurutnya, mengkonsumsi makanan pedas secara tidak berlebihan sangat baik bagi kesehatan dan mengurangi risiko kanker.
Hasil penelitian laboratorium di Inggris menemukan, kandungan capsaicin pada cabai yang menimbulkan rasa pedas, dapat membunuh sel kanker tanpa merusak sel normal. Jadi tidak heran mengapa beberapa kasus kanker di Meksiko dan India, yang masyarakatnya banyak mengonsumsi makanan pedas, lebih sedikit dibandingkan negara-negara Barat, yang masyarakatnya cenderung tidak suka makanan pedas.
Sementara itu, dua penelitian yang dilakukan tim dari Australia juga mengungkap, menambahkan cabai dalam setiap masakan bisa menurunkan kadar kolesterol dalam darah. Hasil penelitian itu juga menjelaskan, makanan pedas juga bisa menstabilkan kadar insulin dalam darah. Dalam takaran yang tidak berlebihan, makanan pedas bahkan bermanfaat untuk kesehatan lambung. Demikian hasil studi yang dilakukan tim peneliti dari Hungaria. Capsaicin bisa mengurangi asam lambung dan berfungsi sebagai antiinflamasi.

Daftar Rujukan:

Friday, January 2, 2015

TTS BAHAN




SIFAT BAHAN DAN PEMANFAATANNYA





SIFAT BAHAN DAN PEMANFAATANNYA

aNunk


This interactive crossword puzzle requires JavaScript and any
recent web browser, including Windows Internet Explorer, Mozilla Firefox, Google Chrome, or
Apple Safari. If you have disabled web page scripting, please re-enable it and refresh
the page. If this web page is saved on your computer, you may need to click the yellow Information Bar at the top or bottom of
the page to allow the puzzle to load.