Home » All posts
Sunday, April 28, 2013
Kematian
“Kullu nafsin dzaiqotul maut” Setiap yang bernyawa
pasti akan mati. Dalam sebuah nyanyian yang sering terdengar “Orang kaya mati, orang
miskin mati, raja-raja mati, rakyat biasa mati, semua pergi menghadap
Illahi...”. Tak seorang pun akan bisa lari menghindar dari kematian walaupun
kita bersembunyi maut pasti akan menjemput. Kapan datangnya malaikat maut itu tak
seorang pun akan tahu. Sebab persoalan mati merupakan rahasia Illahi. Mati
tidak pernah mengenal usia baik itu balita, anak-anak ataupun orang dewasa. Bila
masanya sudah tiba, saat makan pun kita
bisa meninggal. Tetapi sebaliknya, jika masanya belum tiba meski kita
diberondong oleh peluru dari senjata mesin kita akan tetap hidup.
Kematian
Ustadz Jeffry Al Buchory (Uje) merupakan salah satu contoh. Siapa yang
menyangka dia akan begitu cepat dipanggil oleh Allah SWT, beberapa jam
sebelumnya dia masih bercengkrama dengan teman-temannya di sebuah kafe kawasan
Kemang membahas kegiatan di bulan
Ramadhan dan rencana syuting di Arab Saudi bulan Mei. Ketika hendak pulang ke
rumah di perjalanan mengalami kecelakaan tepatnya di Jl Gedung Hijau Pondok
Indah Jakarta Selatan, motornya menabrak pohon palm di pinggir jalan dan saat
itu malaikat maut pun menjemputnya.
Memang
kematian adalah suatu misteri yang tak seorang pun akan tahu kecuali Tuhan yang
Maha Pencipta Allah SWT. Sebab itu kita harus mendekatkan diri kepada Allah
melalui ibadah dan amal shalih. Ibadah dan amal shalih merupakan kendaraan yang
akan membawa kita kepada Sang Illahi oleh karena itu kita harus memperbaiki
kendaraan tersebut (ibadah dan amal shalih) sehingga akan membawa ke tempat
tujuan kita yang terakhir (Allah SWT) dengan selamat. Kita tak pernah tahu
berapa lamakah lagi jatah usia kita hidup di dunia oleh karena itu kita jangan
menunda-nunda lagi untuk melakukan amal kebaikan.
Dalam
sebuah Hadits riwayat Abu Hurairah disebutkan, “Segeralah melakukan
amal-amal shalih sebelum datangnya tujuh perkara: tiada yang kamu tunggu
melainkan kefakiran yang dapat melalaikan, kekayaan yang menimbulkan
kesewenang-wenangan, sakit yang mengantar kepada kerusakan, masa tua yang
menjadi pikun, kematian yang selalu disiapkan, atau Dajjal; seburuk-buruk hal
ghaib yang ditunggu, atau hari kiamat yang membuat orang panik dan sangat
pahit” (HR. Tirmidzi).
Jangan
menunggu masa tua untuk bertaubat, sebab kita tak pernah tahu kapan datangnya
kematian. Apakah kita akan hidup sampai tua?, tak seorang pun akan bisa memberi
jawaban. Batas antara hidup dan mati begitu tipis. Sekarang kita masih segar
bugar siapa tahu jika besok kita akan meninggal dunia.
Ibnu
al-Jauzi dalam Shaidul Khathir, “Seharusnya manusia mengetahui kemuliaan
kesempatan dan nilai waktu, sehingga tidak menyia-nyiakannya dalam hal-hal yang
tidak mendahulukan (diri pada Allah), meski sesaat. Hendaklah mendahulukan yag
lebih utama dalam ucapan maupun pekerjaan, dan hendaklah niat untuk melakukan
kebaikan selalu hadir (di hatinya).”
Banyak
hikmah yang bisa kita ambil dari kematian seseorang, terutama kematian yang
terjadi secara mendadak. Malaikat maut selalu mengincar kita untuk mencabut
nyawa kapan pun dan dimana pun kita berada, tak seorang pun akan mengetahui
kecuali Allah. Gunakan waktu sebaik mungkin untuk beribadah selama kita masih
diberi kesempatan. Sebab waktu merupakan sumber daya yang tidak bisa
diperbaharui oleh karena itu jangan menunda suatu pekerjaan amal baik sampai
hari esok. Amiin.
Dari berbagai Sumber
Tuesday, April 9, 2013
Teka Teki Silang (TTS)
Teka Teki Silang atau TTS mungkin sudah tidak asing lagi di telinga kita baik di kalangan anak-anak begitupun kalangan dewasa. TTS adalah suatu permainan di mana kita harus mengisi ruang-ruang kosong (berbentuk kotak putih) dengan huruf-huruf yang membentuk sebuah kata berdasarkan petunjuk yang diberikan. Petunjuknya biasa dibagi ke dalam kategori 'mendatar' dan 'menurun' tergantung arah kata-kata yang harus diisi.TTS menjadi begitu populer di kalangan masyarakat dunia karena efeknya yang mengasyikkan, membuat penasaran dan bisa menjadi sarana uji pengetahuan. Tidak sekedar menyajikan kreasi kata secara mendatar dan menurun, TTS mampu mengasah kemampuan otak para penggemarnya Pertama kali diterbitkan oleh Arthur Wynne pada 2 Desember 1913 dalam majalah New York World dengan format seperti yang kita kenal saat ini. Teka-teki ini, yang bisa dilihat di situs web Crossword Tournament, sering disebut sebagai TTS pertama, dan Wynne sebagai penemunya.
TTS kemudian menjadi fitur mingguan di majalah tersebut. Buku kumpulan TTS pertama terbit pada 1924, diterbitkan oleh Simon and Schuster. Bukunya terbukti laris dan TTS menjadi salah satu benda terpopuler pada tahun 1924.
Biasanya kita mengisi TTS untuk mengisi waktu luang.Tahukah anda bahwa selain sebagai hiburan semata, TTS mempunyai banyak manfaat? Untuk orang dewasa, TTS dapat memperkuat memori dan fokus, selain itu juga meningkatkan kosakata. Mengisi TTS mendorong anda mengingat nama, tempat, peristiwa, kata-kata dari bahasa asing dan hal-hal lain yang mungkin sudah bertahun-tahun tidak anda pikirkan.
Apa manfaat TTS bagi anak-anak? Teka-teki, apa pun bentuknya, mempunyai manfaat untuk semua kelompok umur. Untuk anak-anak, TTS juga mempunyai manfaat yang sama dengan untuk kita orang dewasa, Kita sering menganggap bahwa TTS hanya untuk orang dewasa, namun pada saat ini banyak lembaga pendidikan yang menggunakan TTS dan teka-teki sebagai alat pendidikan.
Dalam beberapa penelitian, TTS dapat menjadi sebuah terapi yang bermanfaat secara medis dan psikologis. Berdasarkan hasil beberapa penelitian psikologis, orang dengan kebiasaan mengisi TTS disinyalir memiliki keteraturan perasaan, ketelitian dan memiliki keuletan. Analisa logisnya, mencari jawaban dan menyusun huruf demi huruf pada kolom-kolom TTS memang membutuhkan keuletan dan kesabaran. Rasa penasaran akan sebuah jawaban menjadi motivasi untuk terus mencari dan mencoba hingga kolom demi kolom terisi. Kepenasaranan itu yang menuntun para penggemar TTS untuk lebih ulet dan teliti mengisikan jawaban.
Secara medis, TTS juga memili manfaat yang signifikan. Mengisi TTS mampu meningkatkan fungsi kerja otak manusia dan mencegah kepikunan dini. Dokter Gary Small, direktur UCLA Center on Aging Alzheimer yang juga profesor psikiater di UCLA’s Neuropsychiatric Institute menyatakan bahwa untuk mencegah kepikunan, khususnya Alzheimer diperlukan perubahan gaya hidup dengan mengatur pola makan dan mengelola stress. Menurutnya, mengisi TTS dan bermain musik merupakan rekreasi otak yang dapat menjaga keseimbangan kerja otak manusia. Tentu saja hal ini harus diimbangi dengan makanan yang bergizi dan pola tidur yang teratur. Ia membuktikan hal ini dengan melakukan penelitian terhadap 20 orang pasien yang dibagi dalam dua kelompok. Kelompok pertama menjalani pola hidup sehat. Mereka menjaga kestabilan mental dan fisik, tidak stress dan rajin mengkonsumsi ikan. Sedangkan kelompok kedua menjalani kebiasaan mereka tanpa aturan pola hidup sehat. Hasilnya, selama dua minggu, 75 persen pasien kelompok pertama mengalami peningkatan daya ingat dari 20 hingga 30 persen dan tekanan darah menurun. Tekanan darah yang dipicu stress, menurutnya dapat memperburuk kerja otak, sehingga banyak orang yang belum lansia sudah menderita kepikunan.
Berdasarkan penelitian tersebut, TTS dapat kita kategorikan sebagai stimulan yang berfungsi mengelola stress dan menghubungkan saraf-saraf otak yang terlelap. Sifat “fun” tapi tetap “learning” dari TTS memberikan efek menyegarkan ingatan, sehingga fungsi kerja otak kembali optimal karena otak dibiasakan untuk terus belajar dengan santai. Kondisi pikiran yang jernih, rileks dan tenang akan membuat memori otak kuat, sehinggadaya ingat pun menigkat. Wajar jika TTS dikatakan sebagai media rekreasi otak karena selain mengasahkemampuan kognitif, meningkatkan daya ingat, memperkaya pengetahuan, juga menyenangkan kita. Bermain sambil belajar istilahnya, karena seringkali hal-hal kecil yang terlupakan dan terlewatkan menjadi kita ketahui ketika mengisi TTS. Bisa juga kita katakan mengisi TTS sebagai ajang “latihan dan ujian tanpa beban” karena kecenderungannya untuk hiburan. Walaupun banyak TTS berhadiah dengan pertanyaan yang lebih sulit, tetap saja sifat dasar dan perannya membuat kita fun dan penasaran mencari jawaban. Tak masalah bila kita sering berjibaku dengan TTS karena manfaatnya sungguh besar untuk menjaga otak kita dari penyakit pikun.
Berikut ini beberapa alasan menggunakan TTS dalam berbagai kesempatan:
Fun
Teka-teki selalu menggelitik rasa ingin tahu dan keinginan untuk memecahkan teka-teki tersebut. Anak-anak akan merasa tertantang menyelesaikan seluruh pertanyaan TTS.
Membangun minat dalam membaca dan menulis
Banyak orang tua atau guru mengalam kesulitan dalam mendorong minat anak dalam pelajaran sekolah. Anak-anak sering tidak suka dipaksa membaca apalagi pelajaran yang tidak mereka sukai. TTS dapat digunakan untuk menarik minat anak dalam membaca dan menulis.
Membangun kosakata
Mengisi TTS berarti juga menemukan kata-kata yang baru. Anak juga akan menemukan kata-kata yang mempunyai arti yang berbeda dengan arti kata yang sudah diketahuinya. Misalnya kata “buku” yang dikenal anak sebagai benda yang dibaca, atau ditulis (buku tulis). Mungkin anak akan heran menemukan kata “ruas” jari yang juga disebut “buku” jari. Kosa kata anak akan bertambah dan anak mempelajarinya dengan cara yang ia sukai.
Meningkatkan konsentrasi
Mengisi TTS menuntut anak untuk berkonsentrasi. Anak harus membaca pertanyaan dengan teliti, mencari jawaban yang tepat dan sesuai dengan jumlah huruf yang tersedia dalam kotak TTS. TTS juga mengajarkan anak menulis kata dengan ejaan yang benar. Ini semua akan meningkatkan kemampuan anak untuk fokus dan konsentrasi.
Membantu anak-anak belajar
TTS dapat digunakan sebagaimedia pembelajaran bagi anak-anak. Buatlah TTS sederhana dengan pertanyaan dari materi pelajaran anak. Anak-anak menyukainya dan akan lebih mudah menyerap pelajaran.
Membentuk disiplin diri
Menyelesaikan TTS membutuhkan waktu dan disiplin diri. Dibutuhkan waktu, komitmen dan disiplin agar dapat menyelesaikan seluruh pertanyaan TTS. Anak harus membaca pertanyaan, mencari jawaban yang tepat dan sesuai dengan kotak yang tersedia.
Mendorong anak berekplorasi
Doronglah anak untuk mencari jawaban pertanyaan TTS dengan bertanya kepada orang lain, mencari di buku, kamus atau bila memungkinkan, internet. Hal ini akan mendorong anak belajar membuka kamus dengan lebih cepat dan efisien..
Membangkitkan rasa ingin tahu
TTS dapat membangkitkan rasa ingin tahu. Bila anda dan anak anda menemukan jawaban yang “aneh” untuk suatu pertanyaan TTS, anak mungkin ingin tahu mengapa jawaban itu benar. Tinggalkan TTS sejenak dan carilah informasi mengenai pertanyaan dan jawaban itu. Seperti kutipan dari William Arthur Ward ini “Curiosity is the wick in the candle of learning,” anda dan anak anda akan mendapatkan manfaat dari rasa ingin tahu yang positif.
Membuat TTS cukup rumit memerlukan kerja yang keras dalam menyusun kotak-kotak agar menjadi suatu rangkaian kata yang berkesinambungan, itu dulu sekarang membuat TTS dapat dilakukan dengan mudah bisa dikerjakan dalam hitungan menit dengan menggunakan software yang disebut eclipsecrossword untuk mendapatkan softwarenya dapat diunduh disini
Dari Berbagai Sumber