Ujung Jalan

Akhir perjalanan adalah maut. Dunia adalah kendaraan seorang mukmin, yang dengannya dia berangkat menuju Tuhanya. Maka perbaikilah kendaraan kalian, niscaya ia akan membawa kepada Tuhan kalian.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Rumah di atas laut

Senja di Perkampungan Suku Laut. Usiaku memasuki rembang petang digerogoti oleh zaman, mentari sebentar lagi kan tenggelam berganti dengan malam.

KEANGKUHAN

Ketegaranku untuk mempertahankan kokohnya pendirian. Aku berdiri tegak ditopang dengan dengan kekuatan yang maha dahsyat.

KINCIR ANGIN

Tak pernah lelah aku selalu bekerja untuk memenuhi kebutuhan. Kadang aku berada diatas kadang di bawah selalu berganti. Aku bekerja siang dan malam.

Tes Paragraf

Showing posts with label Kesehatan. Show all posts
Showing posts with label Kesehatan. Show all posts

Thursday, August 22, 2013

Tidur Dengan Lampu Menyala Meningkatkan Resiko Terkena Kanker



Dalam sebuah Hadits yang diriwayatkan oleh Al Bukhari dari ‘Atha, dari Jabir, bahwa Rasulullah saw. bersabda sebagai berikut. “Matikanlah lampu jika kalian ber­baring (tidur), tutuplah pintu, makanan, dan minuman kalian.”Pada hadits yang mulia tersebut terdapat banyak ilmu pengetahuan, di antaranya sebagai berikut.
1. Bahwa lampu yang ada di kamar tidur menghabiskan oksigen pada udara yang ada di kamar dan ini sangat mem­bahayakan orang yang tidur pada kamar tersebut karena dia menghirup udara yang sedikit kandungan oksigennya dan banyak mengandung karbon dioksida. Apabila menyalakan arang pada waktu musim dingin kemudian menutup pintu kamar, akan menyebabkan terhirupnya gas arang tersebut yang merupakan gas beracun, sebagaimana sabda Rasulullah saw., “Sesungguhnya api adalah mu­suh kalian maka apabila kalian tidur, matikanlah.” Selain itu, tidak ada manfaatnya membiarkan lampu terus me­nyala pada waktu tidur.
2. Bahwa lampu bisa menyebabkan keba­karan. Begitu banyak kebakaran yang disebabkan membiarkan lampu menyala ketika tidur. Adapun lampu yang ada pada zaman sekarang yang menggunakan listrik, tidak menyebabkan kebakaran.Cahaya yang ada ketika tidur meng­hambat terangsangnya melatonin yang selanjutnya menyebabkan berbagai penyakit ketika tidur, menyebabkan tubuh tidak mendapatkan haknya berupa istirahat yang tenang, dan menyebabkan berkurangnya rangsangan terhadap hormon pertumbuhan dan hal tersebut sangat membahayakan bagi anak kecil dan para pemuda.Apabila tubuh tidak tidur dengan tenang, zat racun yang berkumpul dalam tubuh pada waktu terbangun tidak akan hilang dan hal tersebut menyebabkan malas untuk bangun pada pagi hari.
Allah Swt. menjadikan malam sebagai waktu tidur, sebagaimana firman­-Nya berikut ini.”Dan Dialah yang menjadikan malam untukmu (sebagai) pakaian, dan tidur untuk istirahat, dan Dia menjadikan siang untuk bangkit berusaha.” (QS Al Furqân, 25: 47)”Dia menyingsingkan pagi dan menja­dikan malam untuk beristirahat, dan (menjadikan) matahari dan bulan untuk perhitungan. Itulah ketetapan Allah Yang Mahaperkasa, Maha Mengetahui.” (QS Al An’âm, 6: 96)”Dialah yang menjadikan malam bagimu agar kamu beristirahat padanya dan menjadikan siang terang benderang. Sungguh, yang demikian itu terdapat tanda­tanda (kekuasaan Allah) bagi orang­orang yang mendengar.” (QS Yûnus, 10: 67)Dari ayat di atas dapat disimpulkan bahwa malam hari adalah waktu untuk beristirahat dan cahaya yang ada ketika tidur bertentangan dengan hal tersebut.
Penerangan di malam hari memang sangat penting, tapi hati-hati! Mungkin juga berkonsekuensi bagi kesehatan manusia, seperti dilansir dari huffingtonpost.com. American Medical Association (AMA) mengakui bahwa paparan sinar yang berlebihan di malam hari, termasuk lampu dari layar komputer dan media elektronik lainnya, dapat mengganggu tidur, terutama pada anak-anak dan remaja.
Penggunaan jenis cahaya yang salah di malam hari ternyata dapat menyebabkan ketidaknyamanan bagi pengendara kendaraan. Bahkan, lampu malam yang terlalu banyak dapat meningkatkan risiko kanker. AMA juga mendukung adanya penelitian lebih lanjut tentang efek kesehatan dari cahaya pada malam hari, serta pengembangan teknologi pencahayaan baru yang mengurangi efek cahaya malam hari pada jam tubuh kita.
Salah satu perhatian AMA adalah efek dari lampu malam hari yang tidak terkover (cahaya tanpa penutup lampu) pada saat mengemudi. Ketika gelap, pupil akan melebar dan membiarkan cahaya masuk lebih banyak. Tetapi jika kita melihat sebuah cahaya yang tidak terkover itu, pupil kita akan mengerut, sehingga penglihatan pun terganggu. Setidaknya, itulah kata Dr. Mario Motta, seorang ahli jantung di North Shore Medical Center di Salem, Mass, dan anggota AMA Dewan Ilmu dan Kesehatan Masyarakat.
AMA menegaskan kembali terhadap penggunaan perisai pada pencahayaan luar ruangan. Seperti kap lampu, perisai yang mengarahkan cahaya ke tanah sehingga lebih mudah bagi pengemudi untuk melihat.
Efek cahaya malam hari pada tubuh manusia juga masih mengemuka. Penelitian pada hewan juga menunjukkan bahwa paparan terhadap cahaya selama 24 jam sehari dapat meningkatkan risiko beberapa jenis kanker. Sedangkan penelitian pada manusia telah ditemukan adanya hubungan antara paparan cahaya di malam hari, atau sering bangun di malam hari, dan peningkatan risiko kanker payudara.
Serotonin, Melatonin, dan Tidur
Kadar tertinggi serotonin pada batang otak terjadi saat kita sedang terjaga dan aktif. Sebaliknya, hampir tidak ada tanda serotonin ketika kita memasuki tidur REM atau fase tidur paling dalam. Selama tidur, kadar melatonin dalam tubuh akan meningkat tajam. Produksi melatonin tergantung pada sintesis dalam kelenjar pineal yang didukung oleh serotonin. Ketika terang, produksi serotonin akan meningkat, sedangkan saat kondisi gelap sintesis melatonin yang meningkat.

Serotonin adalah neurotransmitter yang berfungsi mengirimkan sinyal informasi ke berbagai bagian otak. Serotonin banyak mengatur sistem penting dalam tubuh, termasuk sistem kardiovaskular, sistem kekebalan tubuh, dan sistem pencernaan. Serotonin juga secara langsung dan tidak langsung mengendalikan sebagian besar fungsi otak, seperti suasana hati (mood), fungsi seksual, dan siklus tidur.
Paparan cahaya di malam mengganggu produksi melatonin, yang diproduksi selama kita tidur. Diperkirakan bahwa melatonin dapat menjadi penekan kanker dan paparan terhadap cahaya dapat mempercepat perkembangan kanker. Penelitian lain menunjukkan paparan cahaya di malam hari dapat menyebabkan kenaikan berat badan. Namun, penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengkonfirmasi hal ini.

Belum lagi, meningkatnya penggunaan media elektronik pada malam hari, terutama oleh remaja dan anak-anak. Layar elektronik memancarkan banyak cahaya biru, yang dikenal untuk menekan produksi melatonin lebih banyak daripada lampu merah. Namun, Motta mengatakan perlu penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mempelajari efek dari paparan cahaya biru pada saat tidur.
Ritme yang Terganggu
Gangguan ritme produksi serotonin dan melatonin akan menyebabkan siklus tidur alami terganggu. Misalnya saja saat mengalami jet lag, siklus produksi serotonin masih akan mengikuti zona waktu sebelumnya sehingga seseorang akan mengalami kesulitan dalam penyesuaian.

Melatih kebiasaan tidur yang baik juga sangat membantu untuk memperlambat produksi serotonin dan meningkatkan produksi melatonin. Cobalah tidur pada waktu yang sama setiap malam pagi dan pastikan untuk bangun pada waktu yang sama setiap pagi. Kamar tidur sebisa mungkin harus gelap dan nyaman, tidak terlalu dingin namun juga tidak terlalu hangat. Selain itu, hindari menonton TV atau bekerja di tempat tidur.

Banyak anggapan bahwa tidur dengan lampu padam jauh lebih nyenyak. Namun ternyata lebih dari itu, tidur dengan lampu mati sangat baik buat kesehatan tubuh dan bisa mencegah beberapa penyakit serius seperti kanker payudara dan kanker prostat.
Tidur malam dalam kamar yang gelap benar-benar bermanfaat buat tubuh. Ahli biologi Joan Robert mengatakan tubuh baru bisa memproduksi hormon melatonin ketika tidak ada cahaya. Hormon ini adalah salah satu hormon kekebalan tubuh yang mampu memerangi dan mencegah berbagai penyakit termasuk kanker payudara dan kanker prostat.

Hormon melatonin tidak akan muncul jika orang tidur malam hari dengan lampu menyala. Adanya cahaya atau sinar membuat produksi hormon melatonin akan behenti. Dengan mematikan lampu ketika tidur malam hari, bukan hanya menghemat energi tapi juga meningkatkan kesehatan tubuh.

Praktisi kesehatan lainnya, Lynne Eldridge M.D. yang juga penulis buku ‘Avoiding Cancer One Day At A Time’ juga menuliskan perempuan buta 80% lebih kecil terkena resiko kanker payudara dibanding rata-rata perempuan lain. Diduga faktor hormon melatonin yang banyak di tubuhnya karena penglihatan yang gelap membuatnya punya daya tahan tubuh yang lebih tinggi.

Pentingnya tidur malam hari dengan mematikan lampu baru-bru ini juga diteliti oleh para ilmuwan dari Inggris dan Israel. Peneliti menemukan ketika cahaya dihidupkan pada malam hari, bisa memicu ekspresi berlebihan dari sel-sel yang dikaitkan dengan pembentukan sel kanker. Para ilmuwan mengklaim jika seseorang terbangun di malam hari dan menyalakan lampu selama beberapa detik, maka bisa menyebabkan perubahan biologis yang mungkin mengarah ke kanker.

Refferensi:


Wednesday, August 7, 2013

TIDUR YANG MENYEHATKAN




 Dalam salah satu hadits disebutkan bahwa Nabi selalu tidur sehabis Isya, sehingga beliau bisa bangun di malam hari untuk menunaikan shalat Tahajud. Setelah shalat malam, beliau terkadang tidur lagi dan bangun kembali menjelang shalat Subuh. Menurut keterangan, tidur Nabi sehari rata-rata antara 6-7 jam.

Dengan pola tidur seperti itu, Nabi memiliki ketahanan tubuh yang sangat prima. Beliau jarang sekali sakit. Dalam hidupnya, beliau hanya dua kali mengalami sakit. Beliau selalu tampil fit dalam kondisi apa pun, tidak pernah loyo dan tidak ngantukan. Beliau terkantuk hanya saat malam tiba, di mana saatnya beliau memang tidur. Dalam mengatur pola tidur, beliau termasuk sangat disiplin.
Tidur yang cukup itu sangat baik buat kesehatan. Dengan tidur cukup, tubuh dapat memulihkan diri dari rasa capek. Organ-organ tubuh pun menjadi rileks dan beristirahat sehingga menetralkan kerusakan yang terjadi akibat kegiatan sehari-hari.
Orang yang kurang tidur, fungsi metabolisme tubuh akan terganggu. Hasil riset dari para ahli di Universitas Chicago membuktikan bahwa jika tiga hari kita mengalami kurang tidur, kemampuan tubuh dalam memproses glukosa akan menurun secara drastis, sehingga dapat meningkatkan resiko mengidap diabetes.
Riset ini melibatkan sembilan responden bertubuh sehat berusia 20 hingga 31 tahun. Mereka harus menginap selama lima malam di laboratorium dan mulai tidur pukul 11 malam kemudian bangun pada pukul 7.30 pagi.
Pada dua malam pertama, responden dibiarkan tidur nyenyak. Namun memasuki hari ketiga, kamar mereka dipasangi speaker yang memperdengarkan suara-suara rendah. Suara ini diperdengarkan ketika pola otak para responden mengindikasikan mereka sedang memasuki fase tidur nyenyak.
Walaupun terdengar pelan dan tak cukup keras untuk membangunkan mereka, suara rendah ini mengurangi kualitas tidur lelap mereka hingga sekitar 90 persen. Suara ini rupanya membawa mereka kembali dari fase tidur nyenyak ke fase tidur ringan.
Tidur yang cukup itu memang relatif, tergantung kebiasaan. Akan tetapi, rata-rata tidur yang dianjurkan oleh para dokter kita sekitar 7-8 jam sehari. Tapi, ada sebuah penelitian yang cukup mengagetkan. Daniel F. Kripke, ahli psikiatri, setelah melakukan penelitian di Jepang dan AS selama 6 tahun dengan responden berusia 30-120 tahun. Ia mengatakan bahwa orang yang biasa tidur 8 jam sehari memiliki resiko kematian yang lebih cepat.
Kita boleh percaya atau tidak dengan hasil penelitian di atas. Sebab, ini sangat bertolak belakang dengan nasehat-nasehat dokter kita selama ini bahwa kita harus tidur setidaknya 8 jam sehari. Nabi sendiri dalam sehari rata-rata tidur selama 6-7 jam. Bagi beliau, tidur sebanyak ini sudah cukup dan membuat tubuhnya begitu prima.
Sebenarnya, tidur yang baik itu tidak dilihat pada lamanya (kuantitas), tetapi terlihat pada kualitas tidurnya, yang diistilahkan dengan tidur secara sehat (sleep hygiene).
Tidurnya Nabi yang membuat beliau fit dan sehat sepanjang masa, dikarenakan tidur beliau termasuk tidur yang berkualitas. Saat tidur, beliau tidak pernah gelisah. Jiwanya tenang dan adem(sejuk). Inilah salah satu ciri tidur yang berkualitas. Sehingga beliau tak pernah terusik saat tidur, kecuali saat malam tiba. Saat itu beliau terjaga dari tidurnya untuk menunaikan shalat malam.
Dalam Metode Pengobatan Nabi, karya Ibnu Qayyim Al-Jauziyah ditulis salah satu tidur Nabi yang berkualitas yaitu beliau selalu memiringkan tubuhnya kearah kanan, sambil berzikir kepada Allah hingga matanya terasa berat. Terkadang beliau memiringkan badannya ke sebelah kiri sebentar, untuk kemudian ke sebelah kanan.
Menurut sebuah penelitian, tidur seperti yang dilakukan Nabi tersebut merupakan tidur yang paling efisien. Pada saat itu makanan bisa berada dalam posisi yang pas dengan lambung sehingga dapat mengendap secara proporsional. Lalu beralih ke sebelah kiri sebentar agar proses pencernaan makana lebih cepat karena lambung mengarah ke lever, baru kemudian berbalik lagi ke sebelah kanan hingga akhir tidur agar makanan lebih cepat tersuplai dari lambung.
Beberapa tips lain agar tidur kita menjadi sehat masih banyak.Rad Marssy dalam Tips Tidur yang sehat menulis beberapa tips agar tidur kita bisa menjadi sehat, yaitu: Tidur dan bangun pada waktu yang sama setiap harinya.
Berolah raga teratur setiap harinya, terutama pada pagi hari. Terbukti bahwa olah raga yang terartur dapat memperbaiki kualitas tidur. Di pagi hari, biarkan diri Anda terpapar dengan cahaya terang (segera nyalakan lampu atau bukalah jendela kamar, dan biarkan udara segar mengalir masuk ke dalam kamar).
Jagalah suhu ruangan yang nyaman di kamar tidur anda.
Buatlah kamar tidur Anda cukup tenang saat tidur.
Usahakan kamar tidur Anda cukup gelap untuk memudahkan tidur.
Gunakan tempat tidur hanya untuk tidur dan berhubungan seks.
Minum obat sesuai petunjuk. Minumlah obat  tidur (jika diperlukan) satu jam sebelum tidur, sehingga dapat menyebabkan rasa mengantuk ketika berbaring, atau 10 jam sebelum bangun tidur, untuk mencegah rasa mengantuk pada siang hari.
Buat ritual sebelum tidur sekurangnya 1 jam menjelang tidur, misalkan latihan relaksasi, pijatan, mandi dengan air hangat, melakukan perawatan tubuh atau bermeditasi.
Demikian beberapa tips agar tidur kita menjadi sehat atau berkualitas. Dari keterangan di atas tampak bahwa tidur yang cukup itu sebenarnya adalah tidur yang sehat atau berkualitas.
Anda bisa saja tidur 8 jam sehari, tetapi jika tidur Anda selalu terganggu, berarti tidur Anda bisa menjadi tidak berkualitas meski tidurnya cukup. Karena itu, tidur yang cukup bukan berarti dilihat dari seberapa banyak jam yang kita pakai untuk tidur, tapi seberapa kualitas tidur kita. Semoga kita bisa melakukannya. Amiin! (Majalah Hidayah Edisi 81/Mei 2008) .