Dalam salah
satu hadits disebutkan bahwa Nabi selalu tidur sehabis Isya, sehingga beliau
bisa bangun di malam hari untuk menunaikan shalat Tahajud. Setelah shalat
malam, beliau terkadang tidur lagi dan bangun kembali menjelang shalat Subuh. Menurut
keterangan, tidur Nabi sehari rata-rata antara 6-7 jam.
Dengan pola tidur
seperti itu, Nabi memiliki ketahanan tubuh yang sangat prima. Beliau jarang
sekali sakit. Dalam hidupnya, beliau hanya dua kali mengalami sakit. Beliau selalu
tampil fit dalam kondisi apa pun, tidak pernah loyo dan tidak ngantukan. Beliau
terkantuk hanya saat malam tiba, di mana saatnya beliau memang tidur. Dalam mengatur
pola tidur, beliau termasuk sangat disiplin.
Tidur yang cukup itu
sangat baik buat kesehatan. Dengan tidur cukup, tubuh dapat memulihkan diri
dari rasa capek. Organ-organ tubuh pun menjadi rileks dan beristirahat sehingga
menetralkan kerusakan yang terjadi akibat kegiatan sehari-hari.
Orang yang kurang
tidur, fungsi metabolisme tubuh akan terganggu. Hasil riset dari para ahli di
Universitas Chicago membuktikan bahwa jika tiga hari kita mengalami kurang
tidur, kemampuan tubuh dalam memproses glukosa akan menurun secara drastis,
sehingga dapat meningkatkan resiko mengidap diabetes.
Riset ini melibatkan
sembilan responden bertubuh sehat berusia 20 hingga 31 tahun. Mereka harus
menginap selama lima malam di laboratorium dan mulai tidur pukul 11 malam
kemudian bangun pada pukul 7.30 pagi.
Pada dua malam
pertama, responden dibiarkan tidur nyenyak. Namun memasuki hari ketiga, kamar
mereka dipasangi speaker yang memperdengarkan suara-suara rendah. Suara ini
diperdengarkan ketika pola otak para responden mengindikasikan mereka sedang
memasuki fase tidur nyenyak.
Walaupun terdengar
pelan dan tak cukup keras untuk membangunkan mereka, suara rendah ini
mengurangi kualitas tidur lelap mereka hingga sekitar 90 persen. Suara ini
rupanya membawa mereka kembali dari fase tidur nyenyak ke fase tidur ringan.
Tidur yang cukup itu
memang relatif, tergantung kebiasaan. Akan tetapi, rata-rata tidur yang
dianjurkan oleh para dokter kita sekitar 7-8 jam sehari. Tapi, ada sebuah
penelitian yang cukup mengagetkan. Daniel F. Kripke, ahli psikiatri,
setelah melakukan penelitian di Jepang dan AS selama 6 tahun dengan responden
berusia 30-120 tahun. Ia mengatakan bahwa orang yang biasa tidur 8 jam sehari
memiliki resiko kematian yang lebih cepat.
Kita boleh percaya
atau tidak dengan hasil penelitian di atas. Sebab, ini sangat bertolak belakang
dengan nasehat-nasehat dokter kita selama ini bahwa kita harus tidur setidaknya
8 jam sehari. Nabi sendiri dalam sehari rata-rata tidur selama 6-7 jam. Bagi beliau,
tidur sebanyak ini sudah cukup dan membuat tubuhnya begitu prima.
Sebenarnya, tidur yang
baik itu tidak dilihat pada lamanya (kuantitas), tetapi terlihat pada kualitas
tidurnya, yang diistilahkan dengan tidur secara sehat (sleep hygiene).
Tidurnya Nabi yang
membuat beliau fit dan sehat sepanjang masa, dikarenakan tidur beliau termasuk
tidur yang berkualitas. Saat tidur, beliau tidak pernah gelisah. Jiwanya tenang
dan adem(sejuk). Inilah salah satu ciri tidur yang berkualitas. Sehingga beliau
tak pernah terusik saat tidur, kecuali saat malam tiba. Saat itu beliau terjaga
dari tidurnya untuk menunaikan shalat malam.
Dalam Metode
Pengobatan Nabi, karya Ibnu Qayyim Al-Jauziyah ditulis salah satu tidur
Nabi yang berkualitas yaitu beliau selalu memiringkan tubuhnya kearah kanan,
sambil berzikir kepada Allah hingga matanya terasa berat. Terkadang beliau
memiringkan badannya ke sebelah kiri sebentar, untuk kemudian ke sebelah kanan.
Menurut sebuah
penelitian, tidur seperti yang dilakukan Nabi tersebut merupakan tidur yang
paling efisien. Pada saat itu makanan bisa berada dalam posisi yang pas dengan
lambung sehingga dapat mengendap secara proporsional. Lalu beralih ke sebelah
kiri sebentar agar proses pencernaan makana lebih cepat karena lambung mengarah
ke lever, baru kemudian berbalik lagi ke sebelah kanan hingga akhir tidur agar
makanan lebih cepat tersuplai dari lambung.
Beberapa tips lain
agar tidur kita menjadi sehat masih banyak.Rad Marssy dalam Tips
Tidur yang sehat menulis beberapa tips agar tidur kita bisa menjadi sehat,
yaitu: Tidur dan bangun pada waktu yang sama setiap harinya.
Berolah raga teratur
setiap harinya, terutama pada pagi hari. Terbukti bahwa olah raga yang terartur
dapat memperbaiki kualitas tidur. Di pagi hari, biarkan diri Anda terpapar
dengan cahaya terang (segera nyalakan lampu atau bukalah jendela kamar, dan
biarkan udara segar mengalir masuk ke dalam kamar).
Jagalah suhu ruangan
yang nyaman di kamar tidur anda.
Buatlah kamar tidur
Anda cukup tenang saat tidur.
Usahakan kamar tidur
Anda cukup gelap untuk memudahkan tidur.
Gunakan tempat tidur
hanya untuk tidur dan berhubungan seks.
Minum obat sesuai
petunjuk. Minumlah obat tidur (jika
diperlukan) satu jam sebelum tidur, sehingga dapat menyebabkan rasa mengantuk ketika
berbaring, atau 10 jam sebelum bangun tidur, untuk mencegah rasa mengantuk pada
siang hari.
Buat ritual sebelum
tidur sekurangnya 1 jam menjelang tidur, misalkan latihan relaksasi, pijatan,
mandi dengan air hangat, melakukan perawatan tubuh atau bermeditasi.
Demikian beberapa
tips agar tidur kita menjadi sehat atau berkualitas. Dari keterangan di atas
tampak bahwa tidur yang cukup itu sebenarnya adalah tidur yang sehat atau
berkualitas.
Anda bisa saja tidur
8 jam sehari, tetapi jika tidur Anda selalu terganggu, berarti tidur Anda bisa
menjadi tidak berkualitas meski tidurnya cukup. Karena itu, tidur yang cukup
bukan berarti dilihat dari seberapa banyak jam yang kita pakai untuk tidur,
tapi seberapa kualitas tidur kita. Semoga kita bisa melakukannya. Amiin! (Majalah
Hidayah Edisi 81/Mei 2008) .
0 komentar:
Post a Comment