Dalam
sebuah Hadits yang diriwayatkan oleh Al Bukhari dari ‘Atha, dari Jabir, bahwa
Rasulullah saw. bersabda sebagai berikut. “Matikanlah lampu jika kalian berbaring
(tidur), tutuplah pintu, makanan, dan minuman kalian.”Pada hadits yang mulia
tersebut terdapat banyak ilmu pengetahuan, di antaranya sebagai berikut.
1.
Bahwa lampu yang ada di kamar tidur menghabiskan oksigen pada udara yang ada di
kamar dan ini sangat membahayakan orang yang tidur pada kamar tersebut karena
dia menghirup udara yang sedikit kandungan oksigennya dan banyak mengandung
karbon dioksida. Apabila menyalakan arang pada waktu musim dingin kemudian
menutup pintu kamar, akan menyebabkan terhirupnya gas arang tersebut yang
merupakan gas beracun, sebagaimana sabda Rasulullah saw., “Sesungguhnya api
adalah musuh kalian maka apabila kalian tidur, matikanlah.” Selain itu, tidak
ada manfaatnya membiarkan lampu terus menyala pada waktu tidur.
2.
Bahwa lampu bisa menyebabkan kebakaran. Begitu banyak kebakaran yang disebabkan
membiarkan lampu menyala ketika tidur. Adapun lampu yang ada pada zaman
sekarang yang menggunakan listrik, tidak menyebabkan kebakaran.Cahaya yang ada
ketika tidur menghambat terangsangnya melatonin yang selanjutnya menyebabkan
berbagai penyakit ketika tidur, menyebabkan tubuh tidak mendapatkan haknya
berupa istirahat yang tenang, dan menyebabkan berkurangnya rangsangan terhadap
hormon pertumbuhan dan hal tersebut sangat membahayakan bagi anak kecil dan
para pemuda.Apabila tubuh tidak tidur dengan tenang, zat racun yang berkumpul
dalam tubuh pada waktu terbangun tidak akan hilang dan hal tersebut menyebabkan
malas untuk bangun pada pagi hari.
Allah
Swt. menjadikan malam sebagai waktu tidur, sebagaimana firman-Nya berikut
ini.”Dan Dialah yang menjadikan malam untukmu (sebagai) pakaian, dan tidur
untuk istirahat, dan Dia menjadikan siang untuk bangkit berusaha.” (QS Al
Furqân, 25: 47)”Dia menyingsingkan pagi dan menjadikan malam untuk
beristirahat, dan (menjadikan) matahari dan bulan untuk perhitungan. Itulah
ketetapan Allah Yang Mahaperkasa, Maha Mengetahui.” (QS Al An’âm, 6: 96)”Dialah
yang menjadikan malam bagimu agar kamu beristirahat padanya dan menjadikan
siang terang benderang. Sungguh, yang demikian itu terdapat tandatanda
(kekuasaan Allah) bagi orangorang yang mendengar.” (QS Yûnus, 10: 67)Dari ayat
di atas dapat disimpulkan bahwa malam hari adalah waktu untuk beristirahat dan
cahaya yang ada ketika tidur bertentangan dengan hal tersebut.
Penerangan di malam hari memang sangat penting, tapi hati-hati! Mungkin
juga berkonsekuensi bagi kesehatan manusia, seperti dilansir dari huffingtonpost.com.
American Medical Association (AMA) mengakui bahwa paparan sinar yang berlebihan
di malam hari, termasuk lampu dari layar komputer dan media elektronik lainnya,
dapat mengganggu tidur, terutama pada anak-anak dan remaja.
Penggunaan jenis cahaya yang salah di malam hari ternyata dapat menyebabkan
ketidaknyamanan bagi pengendara kendaraan. Bahkan, lampu malam yang terlalu
banyak dapat meningkatkan risiko kanker. AMA juga mendukung adanya penelitian
lebih lanjut tentang efek kesehatan dari cahaya pada malam hari, serta
pengembangan teknologi pencahayaan baru yang mengurangi efek cahaya malam hari
pada jam tubuh kita.
Salah satu perhatian AMA adalah efek dari lampu malam hari yang tidak
terkover (cahaya tanpa penutup lampu) pada saat mengemudi. Ketika gelap, pupil
akan melebar dan membiarkan cahaya masuk lebih banyak. Tetapi jika kita melihat
sebuah cahaya yang tidak terkover itu, pupil kita akan mengerut, sehingga
penglihatan pun terganggu. Setidaknya, itulah kata Dr. Mario Motta, seorang
ahli jantung di North Shore Medical Center di Salem, Mass, dan anggota AMA
Dewan Ilmu dan Kesehatan Masyarakat.
AMA menegaskan kembali terhadap penggunaan perisai pada pencahayaan luar
ruangan. Seperti kap lampu, perisai yang mengarahkan cahaya ke tanah sehingga
lebih mudah bagi pengemudi untuk melihat.
Efek cahaya malam hari pada tubuh manusia juga masih mengemuka. Penelitian
pada hewan juga menunjukkan bahwa paparan terhadap cahaya selama 24 jam sehari
dapat meningkatkan risiko beberapa jenis kanker. Sedangkan penelitian pada
manusia telah ditemukan adanya hubungan antara paparan cahaya di malam hari,
atau sering bangun di malam hari, dan peningkatan risiko kanker payudara.
Serotonin, Melatonin, dan Tidur
Kadar tertinggi serotonin
pada batang otak terjadi saat kita sedang terjaga dan aktif.
Sebaliknya, hampir tidak ada tanda serotonin ketika kita memasuki tidur
REM atau fase tidur paling dalam. Selama tidur, kadar melatonin dalam tubuh
akan meningkat tajam. Produksi melatonin tergantung pada sintesis dalam
kelenjar pineal yang didukung oleh serotonin. Ketika terang, produksi serotonin
akan meningkat, sedangkan saat kondisi gelap sintesis melatonin yang meningkat.
Serotonin adalah
neurotransmitter yang berfungsi mengirimkan sinyal informasi ke berbagai bagian
otak. Serotonin banyak mengatur sistem penting dalam tubuh, termasuk sistem
kardiovaskular, sistem kekebalan tubuh, dan sistem pencernaan. Serotonin juga
secara langsung dan tidak langsung mengendalikan sebagian besar fungsi otak,
seperti suasana hati (mood), fungsi seksual, dan siklus tidur.
Paparan cahaya di malam mengganggu produksi melatonin, yang diproduksi
selama kita tidur. Diperkirakan bahwa melatonin dapat menjadi penekan kanker
dan paparan terhadap cahaya dapat mempercepat perkembangan kanker. Penelitian
lain menunjukkan paparan cahaya di malam hari dapat menyebabkan kenaikan berat
badan. Namun, penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengkonfirmasi hal ini.
Belum lagi, meningkatnya penggunaan media elektronik pada malam hari,
terutama oleh remaja dan anak-anak. Layar elektronik memancarkan banyak cahaya
biru, yang dikenal untuk menekan produksi melatonin lebih banyak daripada lampu
merah. Namun, Motta mengatakan perlu penelitian lebih lanjut diperlukan untuk
mempelajari efek dari paparan cahaya biru pada saat tidur.
Ritme yang Terganggu
Gangguan
ritme produksi serotonin dan melatonin akan menyebabkan siklus tidur alami
terganggu. Misalnya saja saat mengalami jet lag, siklus produksi serotonin
masih akan mengikuti zona waktu sebelumnya sehingga seseorang akan mengalami kesulitan
dalam penyesuaian.
Melatih
kebiasaan tidur yang baik juga sangat membantu untuk memperlambat produksi
serotonin dan meningkatkan produksi melatonin. Cobalah tidur pada waktu yang
sama setiap malam pagi dan pastikan untuk bangun pada waktu yang sama setiap
pagi. Kamar tidur sebisa mungkin harus gelap dan nyaman, tidak terlalu dingin
namun juga tidak terlalu hangat. Selain itu, hindari menonton TV atau bekerja
di tempat tidur.
Banyak
anggapan bahwa tidur dengan lampu padam jauh lebih nyenyak. Namun ternyata
lebih dari itu, tidur dengan lampu mati sangat baik buat kesehatan tubuh dan
bisa mencegah beberapa penyakit serius seperti kanker payudara dan kanker
prostat.
Tidur malam
dalam kamar yang gelap benar-benar bermanfaat buat tubuh. Ahli biologi Joan
Robert mengatakan tubuh baru bisa memproduksi hormon melatonin ketika tidak ada
cahaya. Hormon ini adalah salah satu hormon kekebalan tubuh yang mampu
memerangi dan mencegah berbagai penyakit termasuk kanker payudara dan kanker
prostat.
Hormon
melatonin tidak akan muncul jika orang tidur malam hari dengan lampu menyala. Adanya
cahaya atau sinar membuat produksi hormon melatonin akan behenti. Dengan mematikan
lampu ketika tidur malam hari, bukan hanya menghemat energi tapi juga
meningkatkan kesehatan tubuh.
Praktisi
kesehatan lainnya, Lynne Eldridge M.D. yang juga penulis buku ‘Avoiding Cancer
One Day At A Time’ juga menuliskan perempuan buta 80% lebih kecil terkena resiko
kanker payudara dibanding rata-rata perempuan lain. Diduga faktor hormon
melatonin yang banyak di tubuhnya karena penglihatan yang gelap membuatnya
punya daya tahan tubuh yang lebih tinggi.
Pentingnya
tidur malam hari dengan mematikan lampu baru-bru ini juga diteliti oleh para
ilmuwan dari Inggris dan Israel. Peneliti menemukan ketika cahaya dihidupkan
pada malam hari, bisa memicu ekspresi berlebihan dari sel-sel yang dikaitkan
dengan pembentukan sel kanker. Para ilmuwan mengklaim jika seseorang terbangun
di malam hari dan menyalakan lampu selama beberapa detik, maka bisa menyebabkan
perubahan biologis yang mungkin mengarah ke kanker.
Refferensi: