Ujung Jalan

Akhir perjalanan adalah maut. Dunia adalah kendaraan seorang mukmin, yang dengannya dia berangkat menuju Tuhanya. Maka perbaikilah kendaraan kalian, niscaya ia akan membawa kepada Tuhan kalian.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Rumah di atas laut

Senja di Perkampungan Suku Laut. Usiaku memasuki rembang petang digerogoti oleh zaman, mentari sebentar lagi kan tenggelam berganti dengan malam.

KEANGKUHAN

Ketegaranku untuk mempertahankan kokohnya pendirian. Aku berdiri tegak ditopang dengan dengan kekuatan yang maha dahsyat.

KINCIR ANGIN

Tak pernah lelah aku selalu bekerja untuk memenuhi kebutuhan. Kadang aku berada diatas kadang di bawah selalu berganti. Aku bekerja siang dan malam.

Tes Paragraf

Friday, April 24, 2020

Latihan Soal PAT


Thursday, April 9, 2020

Penilaian Harian Getaran dan Gelombang


Friday, March 27, 2020

Getaran dan Gelombang

Saturday, June 1, 2019

SIAP UJIAN NASIONAL




Ujian Nasional adalah sistem evaluasi standar pendidikan dasar dan menengah secara nasional dan persamaan mutu tingkat pendidikan antar daerah yang dilakukan oleh  Pusat Penilaian Pendidikan, Kemendikbud di Indonesia berdasarkan Undang-Undang  Republik Indonesia nomor 20 tahun 2003 menyatakan bahwa dalam rangka pengendalian mutu pendidikan secara nasional dilakukan evaluasi sebagai bentuk akuntabilitas penyelenggara pendidikan kepada pihak-pihak yang berkepentingan. Lebih lanjut dinyatakan bahwa evaluasi dilakukan oleh lembaga yang mandiri secara berkala, menyeluruh, transparan, dan sistematik untuk menilai pencapaian standar nasional pendidikan dan proses pemantauan evaluasi tersebut harus dilakukan secara berkesinambungan.
Proses pemantauan evaluasi tersebut dilakukan secara terus menerus dan berkesinambungan pada akhirnya akan dapat membenahi mutu pendidikan. Pembenahan mutu pendidikan dimulai dengan penentuan standar.

Saturday, March 9, 2019

Latihan Soal

Sunday, January 20, 2019

Pembahasan Soal: Besaran dan Satuan

11. Seorang pelari yang memiliki berat badan 70 kg berlari dengan kecepatan 5 m/s sejauh 200 m selama 40 s. Berdasarkan data tersebut hasil pengukuran yang benar dan termasuk dalam besaran pokok adalah….
a.  Berat dan kecepatan
b.  Berat dan jarak
c.  Kecepatan dan waktu
d.  Jarak dan waktu
Pemabahasan: 
Analisis data yang benar adalah sebagai berikut. 
Massa = 70 kg
Kecepatan = 5 m/s
Jarak = panjang lintasan = 200 m
Waktu yang dibutuhkan = 40 s
Yang merupakan besaran pokok dan dinyatakan dengan benar adalah jarak dan waktu.
Jawab: D
22.Perhatikan gambar hasil pengukuran diameter bola dengan menggunakan jangka sorong berikut.


  Hasil pengukuran jari-jari bola tersebut adalah.
a.  2,06
b.  1,78
c.  1,56
d.  1,03
Pemabahasan:
Hasil pengukuran menunjukkan skala utama adalah 2,0 cm dan sakala nonius 0,06 cm. jadi diameter bola adalah 2,06 cm. maka jari-jari bola = 2,06:2 cm = 1,03 cm
33.Perhatikan gambar dan pertanyaan berikut.
(1)     Besaran yang diukur adalah panjang
(2)     Merupakan besaran turunan
(3)     Satuan dalam SI adalah sekon
(4)     Nilai yang terukur dalam SI adalah 312 sekon
Gambar di atas adalah hasil pengukuran lomba lari dengan menggunakan alat ukur dan pernyataan terkait gambar. Pernyataan yang benar berdasarkan pengukuran tersebut ditunjukkan nomor….
a.  (1) dan (2)
b.  (1) dan (3)
c.  (2) dan (4)
d.  (3) dan (4)
Pemabahasan:
Analisis hasil pengukuran yang nampak pada gambar adalah:
a.  Alat tersebut adalah stopwatch yang mengukur besaran waktu
b.  Waktu merupakan salah satu besaran pokok yang mempunyai satuan dalam SI adalah sekon.
c.  Waktu yang terukur adalah 6 menit, 12 detik, atau 312 sekon.
Berdasarkan analisis tersebut jawaban yang benar adalah nomor (3) dan (4).
Jawab: D
44.Dalam sebuah eksperimen seorang siswa menggunakan penggaris/mistar untuk mengukur diameter kelereng. Hasil pengukuran kelereng mempunyai diameter 12,05 mm. Berdasarkan data tersebut pernyataan berikut yang benar adalah….
a.  Dapat dipercaya, karena sudah digunakan alat yang sesuai berupa penggaris untuk mengukur besaran panjang
b.  Dapat dipercaya, karena penggaris mempunyai satuan terkecil yaitu 1 mm
c.  Tidak dapat dipercaya, karena penggaris mempunyai skala terkecil adalah 1 mm sehingga hanya boleh ada 1 angka taksiran di bawah 1 mm.
d.  Tidak dapat dipercaya, karena penggaris hanya bisa untuk mengukur dalam satuan cm.
Pembahasan:
Dalam sebuah penggaris terdapat skala cm dan mm. ketika digunakan untuk mengukur, ketelitiannya adalah sampai skala mm terdekat. Di bawah skala 1 mm merupakan taksiran. Hasil pengukuran hanya boleh memiliki 1 angka taksiran. Oleh karena itu hasil pengukuran tersebut seharusnya ditulis 12,1 dengan pembulatan. Jadi, hasil pengukuran tersebut tidak dapat dipercaya.
Jawab: C

Prediksi UN IPA 2019
Pembahasan Latihan  UN 2019
Klik untuk download
Matematika
IPA
Bahasa Inggris 
Bahasa Indonesia

atau

Matematika
IPA
Bahasa Inggris
Bahasa Indonsia

 
 

Friday, December 21, 2018

TURKISTAN, Negeri Muslim Yang Hilang dan Derita Muslim Uyghur

Republik Turkestan Timur Pertama (RTTP), atau Republik Islam Turki Turkestan Timur adalah republik islam yang didirikan pada tahun 1933. Deklarasi Turkistan Timur (12 November 1933) di Kasghar, diperkirakan dihadiri oleh 25,000 orang dan 12,000 diantaranya adalah angkatan bersenjata muslim. Negara ini dipusatkan di kota Kasghar yang kini dikelola Daerah Otonom Uighur Xinjiang. Meskipun negara ini adalah program gerakan kemerdekaan dari Uighur, penduduk yang hidup di sana, RTT adalah wilayah yang didominasi etnis Turki, termasuk Kirgiz, dan lainnya Turki dalam pemerintahan dan penduduknya.
Republik Turkestan Timur Pertama dihapuskan dengan penghapusan Kasghar pada tahun 1934 oleh kepala suku Hui  yang secara teoretis bersekutu dengan pemerintah Kuomintang   di Nanjing. Namun, tinggalannya menjadi aspirasi pembentukan Republik Turkestan Timur Kedua satu dekade kemudian, dan terus mempengaruhi pendukung nasionalis Uyghur modern untuk mendirikan sebuah negara Turkistan Timur merdeka. Isa Alptekin adalah sekjen untuk Republik Turkestan Timur Pertama.
Banyak orang tak mengenal negeri Turkistan. Tetapi bagi umat Islam, tak kenal dengan salah satu negeri Islam yang kemasyhurannya hampir menyamai Andalusia, sangatlah aib.
Bukankah nama-nama ilmuwan kita berasal dari sana? Al-Bukhari, Al-Biruni, Al-Farabi, Abu Ali Ibnu Sina, dan sejumlah tokoh lainnya yang sampai kini merupakan tokoh-tokoh paling tak terlupakan umat Islam, berasal dari negeri tersebut.
Turkistan terletak di Asia Tengah dengan penduduk mayoritas keturunan Turki, merupakan salah satu benteng kebudayaan dan peradaban Islam.
Pada abad ke-16 sampai abad ke-18, bangsa Cina dan Rusia mulai mengerlingkan nafsu angkaranya ke Turkistan dan mulai berfikir tentang kemungkinan untuk melakukan ekspansi pencaplokan wilayah teritorial.
Cina mulai bergerak menaklukkan Turkistan Timur dan kemudian merubah namanya menjadi Xinjiang, sementara Turkistan Barat telah lebih dahulu dicaplok Rusia.
Atas aksi ekspansionis tersebut, Turkistan negeri Islam tersebut kini benar-benar telah raib (musnah) dari peta dunia. Penjajah Komunis Rusia dan Cina telah memecah-belahnya menjadi negara-negara boneka yang kini termasuk bagian dari Republik Sosialis Unisoviet dan Republik Rakyat Cina, dua komunis terbesar di dunia.
1. Turkistan Barat
Turkistan Barat telah lebih dahulu dicaplok Rusia. Dengan berbagai alasan politik, Soviet menghapuskan nama Turkistan dari peta dunia dan memancangkan nama Republik Soviet Uzbekistan, Republik Soviet Turkmenistan, Republik Soviet Tadzhikistan, Republik Soviet Kazakestan, dan Republik Soviet Kirgistan.
Mereka akhirnya menjadi 5 negara kecil-kecil bernama Uzbekistan, Kazakstan, Turkmenistan, Kirzigistan dan Tazikistan.
Tidak itu saja, pada tahun 1928 Rusia membuat suatu tim untuk merubah Bahasa Turki dan Huruf Arab di 5 negara itu menjadi bahasa Latin dan kemudian diubah menjadi Bahasa Rusia.
Namun kelima negara yang berhasil merdeka itu masih bisa melakukan kegiatan keagamaan Islam dengan bebas dibanding Turkistan timur yang dikuasai Cina.
2. Turkistan Timur
Komunis Cina telah mengadakan penghancuran total di Turkistan Timur. Sering kita mendengar Cina melarang muslim xinjiang berpuasa, melarang shalat berjamaah terbuka, melarang kegiatan tabligh akbar, menangkap mahasiswa muslim yang kuliah di timur tengah dan sebagainya.
Agama Islam, umatnya, kebudayaan dan sejarahnya hendak dibumi-hanguskan dengan segala kekejaman yang kelewat batas. Cina sudah melanggar hak-hak beribadah agama muslim Turkistan timur.
Senyap tapi pasti, Cina menjalankan operasi militer yang sistematis untuk membersihkan 15 juta etnis uyghur Muslim di Xinjiang. Wilayah tersebut sebetulnya adalah Turkistan Timur hingga Cina mulai menduduki dan menjajah area tersebut di tahun 1949.


Lebih lanjut lagi, Cina tidak melakukan menghilangkan jejak kekerasan mereka di kehidupan Muslim Uyghur sebelumnya. Hal ini seperti mimpi buruk yang kembali muncul, menampilkan genosida yang dilakukan di abad sebelumnya. Memori itu sengaja dihidupkan kembali di internet dan media, hari-hari terkelam negara Komunis. Sebuah periode “revolusi kultur”, ketika orang-orang dan daerah-daerah agamis dihapuskan dari negara tersebut.
Akan tetapi, selama tahun 1970 hingga 1980, Cina semakin terbuka dan melunakkan sikapnya terhadap minoritas baik etnis maupun agama. Namun di balik itu, minoritas tetap terjepit dari sisi ekonomi, politik dan keagamaan mereka.
Muslim Uyghur mencoba menyerukan kembali kemerdekaan mereka, karena memang status mereka sebagai negara berdaulat Republik Turkistan Timur, Meski negara tersebut hanya sesaat di tahun 1940 sebelum ada campur tangan Cina. Mengetahui hal itu, Cina yang takut akan berkembangnya gerakan separatis di perbatasan barat, mulai melakukan tindakan keras terhadap Xinjian di akhir 1990-an.
Keberadaan sekolah Islam, masjid dan imam dikontrol secara ketat, dan para imam diharuskan “berdiri di sisi pemerintah dengan teguh dan menyampaikan pendapatnya dengan tidak samar-samar.”
Sejak 1995 hingga 1999, pemerintah telah meruntuhkan 70 tempat ibadah serta mencabut surat izin 44 imam.
Pemerintah juga secara resmi menerapkan larangan ibadah perorangan di tempat-tempat milik negara. Larangan ini juga mencakup larangan shalat, puasa di bulan Ramadhan di kantor atau sekolah milik negara. Di bidang tenaga kerja bisnis dan pemerintahan, orang-orang Muslim sering dihambat dari jabatan yang tinggi.
Kekerasan yang dilakukan oleh Cina semakin menjadi-jadi ketika AS mendeklarasikan “perang terhadap terorisme” di tahun 2001. Cina menggunakan kesempatan itu untuk menggambarkan Muslim Uyghur sebagai bagian dari kebangkitan jihadis global, sampai-sampai mereka mengaitkan mimpi nasionalisme Uyghur dengan tujuan kelompok teror Al-Qaeda.
Dalam pelaksanaannya, Cina bertaruh bahwa mereka bisa melakukan apapun yang mereka mau terhadap muslim uyghur selama mereka bisa mengelabui Barat untuk percaya bahwa Uyghur adalah bagian dari Islam Radikal.
Tetapi operasi militer Cina telah melampaui batas hingga menjadi pembunuhan masal. Kasus di Cina bisa jadi adalah terbesar di dunia yang disponsori oleh negara.
Cina telah melarang syiar Islam dalam bentuk apapun di Turkistan Timur, memaksa Muslim Uyghur untuk mengumumkan kemurtadan mereka di muka umum dan bersumpah setia terhadap negara komunis. Baru-baru ini saya mem-post video twitter bahwa otoritas Cina mengabarkan pada kelompok Muslim Uyghur bahwa mereka sekarang dilarang untuk menyalami satu sama lain dengan salam Islam, “Assalaamu’alaikum”.
Tulisan Islam juga dilarang, termasuk Qur’an. Jenggot yang terlihat “tidak normal” atau “terlalu muslim” juga dilarang. Tahun lalu, Cina mempublikasikan dokumen berjudul “Aturan penamaan bagi etnis minoritas” yang melarang nama yang diasosiasikan dengan Islam, termasuk Medina, Islam, Imam, Hajj, dan lainnya.
“Dengan membatasi penamaan Uyghur, Pemerintah Cina sebenarnya telah melakukan persekusi politik dengan bahasa lain,” kata Dilxat Raxit, juru bicara kelompok World Uyghur Congress terhadap Radio Free Asia. “Mereka takut orang-orang dengan nama tersebut akan menjadi asing dari aturan-aturan Cina di area tersebut.”
Hal-hal ini adalah contoh dari bagian dari kebijakan restriktif dan diskriminatif yang dipaksakan terhadap mereka yang tinggal di area tersebut. Muslim Uyghur sekarang harus memiliki alat pelacak terinstall di mobil dan telepon genggam mereka.
Penamaan bayi, jenggot, dan alat pelacak hanyalah puncak gunug es dari seluruh masalah yang dihadapi oleh Muslim Uyghur, jika dibandingkan dengan operasi militer Cina yang brutal. Penyiksaan, pemenjaraan, hukuman bunuh oleh negara dan penculikan telah menjadi realitas baru di area Xinjiang.
Menurut laporan dari pengamat HAM, Cina telah memerintahkan pejabatnya di Xinjiang untuk mengirimkan hampir setengah populasinya untuk menjalani “kamp edukasi ulang”, yang sebenarnya berisi kerja paksa dan kamp indoktrinasi, hal yang sudah lama ini diasosiasikan dengan Korea Utara.
“Kami menarget orang-orang agamis contohnya, mereka yang memanjangkan jenggot meskipun masih muda,” salah satu pejabat cina mengakui dalam laporan tersebut.
Ketika aku berbicara dengan Abdugheni  Thabit, jurnalis muslim uyghur yang sekarang tinggal di Belanda, dia mengatakan padaku bahwa saat ini terdapat satu juta orang uyghur yang berada di “kamp penjara”. Steven Zhang, Muslim Hui yang saat ini tinggal di Houston, Texas, dan juga orang yang menuntut pemerintah Cina atas pembunuhan istrinya yang muslim Uyghur, mengatakan bahwa penggambaran Thabit sangat konservatif. Menurutnya, “Dalam lima tahun terakhir setidaknya 5 juta Uyghur telah ditahan atau menghilang secara tiba-tiba.”
Penculikan juga telah menjadi tren yang mengkhawatirkan dan menonjol dalam dua tahun ini. menurut Chinese Human Rights Defenders, aparat keamanan Cina telah menculik setidaknya 26 jurnalis, penulis, blogger dan aktifis HAM.
“Korban seringkali diculik dengan kekerasan, menolak hak mereka terhadap hukum dan kontak dengan keluarga serta pengacara. Mereka juga memiliki resiko tinggi untuk menghadapi siksaan selama masa penahanan,” menurut hasil pengamatan Asosiasi Uyghur Amerika.
Semua yang terjadi tersebut keluar dari pandangan komunitas Internasional, utamanya karena kontrol Cina yang kuat terhadap Internet dan media sosial. Thabit mengatakan padaku bahwa ia belum mendapatkan kabar sama sekali dari keluarga muslim uyghur di Turkistan Timur sejak tahun 2009, karena Cina mengontrol seluruh bentuk komunikasi yang keluar dari area tersebut. Yang dia tahu adalah bahwa mereka masih hidup di tahun 2014, ketika adiknya yang hidup di washington DC berkunjung. Sekali lagi, mirip dengan Korea Utara.
Situasi di Xinjiang telah menjadi lebih buruk, menurut pernyataan yang dikeluarkan oleh US Congressional Executive Commission on China (CECC) di awal bulan ini.
“Warga sipil ditahan tanpa alasan, kamp ‘edukasi politis’ menjamur, dan pengawasan masal menginvasi seluruh aspek dari kehidupan sehari-hari. Pelanggaran terhadap HAM ini sangat berbahaya dan beresiko sebagai katalis dari radikalisasi,” kata presiden CECC Sen. Marco Rubio (R-FL).
Menurut Human Rights Watch, suku Uighur khususnya, dipantau secara sangat ketat. Mereka harus memberikan sampel biometrik dan DNA. Dilaporkan terjadi penangkapan terhadap mereka yang memiliki kerabat di 26 negara yang dianggap 'sensitif'. Dan hingga satu juta orang telah ditahan.
Kelompok-kelompok HAM mengatakan orang-orang di kamp-kamp itu dipaksa belajar bahasa Mandarin dan diarahkan untuk mengecam, bahkan meninggalkan keyakinan iman mereka.
Penderitaan tambahan bagi Muslim Uyghur adalah tidak adanya teman di manapun di sistem internasional. Sekutu tradisional Turki dan Pakistan telah terbawa dalam pusaran pengaruh ekonomi Cina, sementara negara-negara kaya Arab terlalu sibuk dengan Iran, Qatar, atau keduanya.
Jika sejarah adalah petunjuk, dan jika penderitaan Muslim Uyghur tidak kunjung terdengar oleh komunitas Internasional, maka kita bisa pastikan bahwa saat di mana program re-edukasi dan asimilasi Cina gagal, maka pemusnahan masal pasti akan mengikutinya.

Sumber:
https://alimancenter.com/artikel/berita/sejarah/turkistan-timur-negeri-islam-yang-hilang-dan-perlu-merdeka/