Ujung Jalan

Akhir perjalanan adalah maut. Dunia adalah kendaraan seorang mukmin, yang dengannya dia berangkat menuju Tuhanya. Maka perbaikilah kendaraan kalian, niscaya ia akan membawa kepada Tuhan kalian.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Rumah di atas laut

Senja di Perkampungan Suku Laut. Usiaku memasuki rembang petang digerogoti oleh zaman, mentari sebentar lagi kan tenggelam berganti dengan malam.

KEANGKUHAN

Ketegaranku untuk mempertahankan kokohnya pendirian. Aku berdiri tegak ditopang dengan dengan kekuatan yang maha dahsyat.

KINCIR ANGIN

Tak pernah lelah aku selalu bekerja untuk memenuhi kebutuhan. Kadang aku berada diatas kadang di bawah selalu berganti. Aku bekerja siang dan malam.

Tes Paragraf

Monday, August 5, 2013

Abu Nawas Pura-pura Gila



Sebelum nenemui ajal, ayah Abu Nawas, Maulana, berpesan kepada Abu Nawas agar menjaga telinga. Maka, tatkala ayahnya wafat, Abu Nawas diterpa duka. Beban itu kian berat terasa sebab Baginda justru berencana mengangkat Abu Nawas jadi Kadi (hakim). Maklum, ayah Abu Nawas dahulu adalah Kadi dan Abu Nawas dipandang Baginda layak untuk menggantikan posisi itu.

Rencana raja mengangkat Abu Nawas mendadak membuatnya menjadi gila. Usai upacara pemakaman ayahnya, Abu Nawas mengundang heran sejumlah pelayat. Tak banyak bicara, dia mengambil batang pisang lantas memperlakukannya seperti kuda. Abu Nawas menungganginya seraya berlari-lari dari makam sampai ke rumah. Sontak, orang-orang menganggap Abu Nawas sudah gila akibat ditinggal ayahnya. Dugaan itu kian benar, apalagi pada kesempatan lain, Abu Nawas mengajak anak-anak kecil pergi ke makam ayahnya. Lalu, atas makam ayahnya itu, Abu Nawas mengajak anak-anak bermain rebana dan bersuka cita.
Tetapi, niat Baginda untuk mengangkat Abu Nawas menjadi Kadi masih kuat. Maka, Baginda meminta para pengawal untuk memanggil Abu Nawas menghadap Baginda raja. Tapi dasar Abu Nawas! Ia bukan menghadap baginda, malah menantangnya. Tak salah, jika pengawal itu lantas melaporkan ulah Abu Nawas dan raja langsung meminta para pengawalnya untuk menyeret paksa Abu Nawas. Setelah dihadapkan di depan Baginda, anehnya Abu Nawas tetap tidak berubah, bahkan terlihat bodoh.
“Abu Nawas, bersikaplah sopan!” tegur Baginda.
“Ya Baginda, tahukah Anda...?”
“Tahu apa...?”
“Terasi itu asalnya dari udang, Baginda!”
“Kurang ajar, kalau itu sudah aku tahu!”
”Tidak...Baginda! Siapa bilang udang berasal dari terasi?”
Baginda merasa dilecehkan. Ia naik pitam dan segera memberi perintah, “Hajar dia! Pukul sebanyak dua puluh lima kali!”
Abu Nawas yang kurus kering itu pun lemas tak berdaya. Dengan sempoyongan ia pulang. Tapi sampai di pintu gerbang kota, ia dicegat oleh penjaga. “Hai Abu Nawas! Tempo hari sebelum kau masuk kota ini kita telah mengadakan perjajian. Masak kau lupa? Jika kau diberi hadiah oleh Baginda maka engkau berkata: Aku bagi dua; engkau sat bagian, aku satu bagian. Nah, sekarang mana bagianku itu?” tagih si penjaga.
“Hai..penjaga, apa kau benar-benar menginginkan hadiah itu?”
“Tentu! Bukankah itu sudah merupakan perjanjian kita?”
“Baik, aku berikan semuanya, bukan hanya satu bagian!”
“Ternyata..., kau baik hati Abu Nawas. Memang seharusnya begitu, lantaran kau sudah sering menerima hadiah dari Baginda.”
Tanpa banyak kata, Abu Nawas langsung mengambil sebatang kayu lalu orang itu dipukulnya sebanyak dua puluh lima kali. Tentu, orang itu menjerit-jerit kesakitan dan menganggap Abu Nawas sudah gila. Setelah si penjaga gerbang kota itu klenger, Abu Nawas pergi meninggalkannya begitu saja.
Kelakuan Abu Nawas yang semakin tidak waras itu akhirnya membuat Baginda raja mengadakan rapat.”Aku mengangkat Abu Nawas menjadi Kadi, tapi belakangan ini Abu Nawas semakin aneh! Lalu, apa pendapat kalian?” tanya Baginda.
Wazir atau perdana menteri berkata, “Melihat Abu Nawas yang semakin parah otaknya, sebaiknya Tuanku mengangkat orang lain saja!”.
Usul wazir itu pun disetujui oleh menteri-menteri lain.
“Tuanku, Abu Nawas telah menjadi gila karena itu dia tak layak menjadi Kadi.”
“Baiklah, kita tunggu dulu sampai dua puluh satu hari karena bapaknya baru wafat. Jika tidak sembuh-sembuh, kita mencari Kadi yang lain saja.”
Setelah lewat satu bulan, Abu Nawas tidak berubah. Maka, raja mengangkat orang lain dijadikan Kadi. Tapi saat Abu Nawas mendengar raja mengangkat orang lain sebagai Kadi, bukan dirinya, ia seketika sembuh. Abu Nawas sembuh karena ia berhasil memegang teguh pesan ayahnya sebelum ajal datang. Pada saat ayah Abu Nawas sakit mendekati ajal, sang ayah memanggil Abu Nawas. Abu Nawas datang dan sempat bercengkrama dengan ayahnya. “Anakku, aku sudah hampir meninggal...Kini ciumlah telinga kanan dan telinga kiriku!” pinta ayah Abu Nawas.
Abu Nawas menuruti permintaan terakhir ayahnya. Ia mecium telinga kanan sang ayah, dan ia menghirup bau harum, sedangkan telinga yang sebelah kiri berbau busuk.
“Sudahkah kau menciumnya, wahai anakku?”
“Sudah, ayah! Tapi,...!”
“Tapi, apa? Ceritakan dengan sejujurnya, bau kedua telingaku itu!”
“Sungguh mengherankan, telinga ayah yang sebelah kanan bau harum sekali. Tapi...yang sebelah kirinya baunya sangat busuk!”
“Hai anakku, tahukah kamu...apa sebabnya bisa seperti itu?”
“Wahai ayahku, cobalah ceritakan pada anakmu ini!”
Lalu ayah Abu Nawas bercerita, “Pada suatu hari, datang dua orang mengadu masalah kepadaku. Yang seorang aku dengarkan keluhannya. Tapi yang seorang lagi karena aku tak suka, maka tak kudengarkan. Inilah resiko jadi Kadi. Jika kelak kau suka menjadi Kadi maka kau akan mengalami hal yang sama, namun jika kau tidak suka menjadi Kadi, maka buatlah alasan yang masuk akal agar kau tidak dipilih sebagai Kadi oleh Sultan Harun Al Rasyid. Tapi tak bisa tidak, Sultan Harun Al Rasyid pastilah tetap memilihmu sebagai Kadi.” (Majalah Hidayah Edisi 86/ Oktober 2008)

Thursday, July 11, 2013

Buku Materi Kurikulum 2013

Dalam hitugan hari kita akan memasuki tahun pelajaran 2013-2014, ada beberapa hal yang perlu kita sikapi dengan tahun ajaran baru sekarang ini karena pemerintah telah memberlakukan penggunaan kurikulum baru walaupun masih terbatas pada beberapa sekolah. Kurikulum yang baru ini dinamakan dengan Kurikulum 2013 yang merupakan penyempurnaan dari Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) tahun 2006. Kurikulum 2013 mulai digunakan untuk kelas 1 dan 4 siswa SD, kelas 7 SMP/MTs dan kelas 10 siswa SMA/SMK/MA. Pelaksanaan kurikulum 2013 terkesan tergesa-gesa dan dipaksakan, karena masih banyak kekurangan yang harus diselesaikan sebelum kurikulum dilaksanakan. Bahkan guru sebagi ujung tombak pelaksanaan kurikulum 2013 di lapangan banyak yang belum mendapatkan pelatihan  sehingga menghadapi tahun ajaran baru dengan perasaan bingung tidak tahu apa yang harus diperbuat. Jangankan buku sumber, kurikulumnya saja belum mereka terima apalagi mempelajarinya. Pemerintah berencana akan mendistribusikan buku kurikulum 2013 sebelum pelaksanaan kurikulum 2013 dimulai artinya mulai tahun ajaran baru sekarang. Saya akan sedikit meringankan beban guru yang sampai sekarang belum memiliki buku petunjuk kurikulum 2013 dan buku materi pelajaran yang harus diajarkan kepada siswa. Ada beberapa buku yang telah terbit dan bisa didapatkan secara gratis dengan cara mendownloadnya. Anda bisa mendownloadnya dari situs resmi www.kemdikbud.go.id atau dari link yang telah saya sediakan di bawah ini.
Perangkat Kurikulum 2013
Buku Siswa
Kelas 1
Kelas 1
Buku Guru
Buku Siswa Kelas 4
Buku Guru
Buku Siswa
Kelas 7

Semoga bermanfaat

Monday, July 8, 2013

Pengumuman Hasil SBMPTN




Secara resmi panitia SBMPTN (Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri) mengumumkan hasil seleksi SBMPTN yang telah dilaksanakan tanggal 18 – 19 Juni 2013 pada hari ini Senin tanggal 8 Juli 2013 mulai jam 17.00 WIB. Adapun pengumuman melalui media cetak akan dilaksanakan pada hari Selasa tanggal 9 Juli 2013. Menurut ketua Panitia SBMPTN , Akhmaloka mengungkapkan dari 585.789 pendaftar yang diterima  oleh 62 PTN sebanyak 109.853 orang. Peserta yang ikut seleksi terdiri dari peserta bidikmisi dan non bidikmisi. Peserta bidikmisi diterima 13.975 dari 55.975 orang pendaftar  dari keluarga tidak mampu, 95.878 orang peserta diterima dari kategori non bidikmisi dari jumlah pendaftar 529.814 orang . Peserta seleksi SBMPTN yang meraih nilai tertinggi berasal dari kelompok Saintek dan diterima di ITB Prodi Fakultas Teknik Industri. Sedangkan kelompok Sosial dan Humaniora (Soskum) dengan nilai tertinggi diterima di UI Prodi Akuntansi. Baiklah untuk mengetahui hasil pengumuman seleksi SBMPTN anda tidak usah menunggu hari esok sambil berharap-harap cemas maka akan saya berikan anda beberapa alamat yang bisa diakses. Untuk melihat hasil pengumuman anda tinggal memilih salah satu alamat yang saya berikan dengan cara mengkliknya.