Ujung Jalan

Akhir perjalanan adalah maut. Dunia adalah kendaraan seorang mukmin, yang dengannya dia berangkat menuju Tuhanya. Maka perbaikilah kendaraan kalian, niscaya ia akan membawa kepada Tuhan kalian.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Rumah di atas laut

Senja di Perkampungan Suku Laut. Usiaku memasuki rembang petang digerogoti oleh zaman, mentari sebentar lagi kan tenggelam berganti dengan malam.

KEANGKUHAN

Ketegaranku untuk mempertahankan kokohnya pendirian. Aku berdiri tegak ditopang dengan dengan kekuatan yang maha dahsyat.

KINCIR ANGIN

Tak pernah lelah aku selalu bekerja untuk memenuhi kebutuhan. Kadang aku berada diatas kadang di bawah selalu berganti. Aku bekerja siang dan malam.

Tes Paragraf

Friday, November 16, 2018

REBO WEKASAN: Tradisi Tolak Bala dan Ungkapan Syukur


Tradisi in cukup masyhur di kalangan masyarakat Jawa. Namun ada banyak versi yang mengklaim kemunculanya, lantaran masing-masing daerah berbeda-beda dalam mempraktekannya

Rebo wekasan atau yang dikenal juga dengan istilah rebo pungkasan adalah Rabu terakhir di bulan safar. Pada hari itu, terdapat momentum khusus yang lazim dilakukan sebagian besar masyarakat Jawa tempo dulu.


Ada banyak daerah yang mengklaim kemunculannya. Gresik, misalnya, mengklaim bahwa tradisi rebo wekasan berasal dari sana. Disebutkan bahwa zaman dahulu terjadi bencana kekeringan di sebuah desa bernama Pelaman. Padahal Sunan Giri telah memberikan petunjuk kalau ada sumber air yang sangat besar di sekitar Mesjid Pelaman. Sayang, lama kelamaan sumber air tersebut menyusut.

Sunan Giri lalu memberi petunjuk kepada warga; jika mereka menemukan tempat yang banyak tumbuh pepohonan, maka aka nada sumber air di sana. Setelah beberapa lama mencari, akhirnya mereka menemukan tempat tersebut di sebuah desa yang bernama Pongangan.


Kebetulan, hai itu bertepatan dengan hari Rebo (Rabu) terakhir di bulan Safar. Untuk mengenangnya, warga pun senantiasa memperingati peristiwa tersebut dengan beragam ucapan adat.

Di Yogyakarta, tepatnya di desa Wonokromo, Plerde, Bantul, juga mengklaim menyelenggarakan rebo wekasan. Yakni gelarnya sebuah upacara pada Selasa malam atau malam Rabu.


Konon, hari yang terakhir dalam bulan Safar itu merupakan hari pertemuan antara Sri Sultan Hamengku Buwono I dengan Kyai Faqih Usman. Berdasarkan hari itulah kemudian masyarakat menamakannya dengan upacara rebo wekasan atau rebo pungkasan. Ketika itu, upacara dipusatkan di depan masjid. Namun seminggu sebelumnya, terlebih dahulu diselenggarakan pasar malam.


Upacara rebo wekasan ini sendiri dimaksudkan sebagai ungkapan rasa syukur kepada Tuhan, serta ungkapan terima kasih pada Kyai pertama di Wonokromo  Kyai Faqih Usman atau Kyai Welit yang bisa menyembuhkan segala penyakit dan dapat memberikan berkah untuk kesuksesan usaha atau untuk tujuan-tujuan tertentu.


Selain itu, ada yang menyelenggarakan rebo wekasan dengan jalan-jalan ke pantai untuk mandi dengan maksud untuk menycikan diri dari segala kesalahan dan dosa. Namun ada pula yang merayakannya dengan riungan (kumpul bersama) di pagi hari di sebuah masjid. Riungan itu dipimpin oleh imam masjid dan diiringi dengan tahlil dan tahmid serta diakhiri dengan do’a tolak bala. Setelah itu, barulah jamuan dibagikan kepada peserta riungan untuk dimakan bersama-sama.

Masih dengan maksud menolak bala, di sebagian tempat ada yang menyelenggarakan rebo wekasan dengan shalat, baik dilakukan secara sendirian maupun berjamaah. Karena itulah shalat tersebut dinamakan shalat rebo wekasan. Shalat ini biasanya dikerjakan pada rabu pagi akhir bulan Safar setelah shalat Isyraq, kira-kira mulai masuk waktu Dhuha.


Terkait dengan shalat rebo wekasan ini, Ahmad Buwaethy dalam rebo wekasan menyatakan bahwa tradisi ini bisa jadi bersumber dari sebuah buku berjudul “Kanzun Najah” karangan Syekh Abdul Hamid Kudus. Di dalamnya diterangkan bahwa sebagian ulama ahli mukasyafah (sebutan ulama sufi tingkat tinggi) sering melaksanakan shalat pada setiap rabu di akhir bulan Safar. Karena pada hari itu diturunkan 360.000 malapetaka dan 20.000 macam bencana ke bumi.


Bagaimana menyikapi?

Banyak cara dan versi sejarah maupun mitos kemunculannya mengindikasikan bahwa praktek rebo wekasan merupakan bagian tak terpisahkan dari tradisi sebagian besar masyarakat Islam di Jawa.


Keinginan mengungkapkan syukuran, membersihkan diri membaca do’a tolak bala dan do’a selamat, serta bergembira bersilaturahim dengan makan bersama tak lain merupakan merupakan ajang tahunan warga setempat yang sangat psitif.

Sayangnya tak dimungkiri, cukup banyak juga memodifikasi perhelatan rebo wekasan ini dengan acara diluar dari yang disebutkan di atas. Terutama sampai menjurus kepada hal-hal yang  berbau syirik, apalagi pada perbuatan asusila dan tindak kriminal. 


Seperti pelaksanaan shalat rebo wekasan yang secara nyata bersumber pada pendapat ahli mukasyafah saja. Atas dasar itulah mayoritas ulama mengatakan shalat tersebut tidak dianjurkan, dengan alas an tidak ada Hadits yang menerangkannya.


Sikap baik terhadap hal ini adalah mengembalikannya pada aturan bahwa semua ibadah didasarkan atas perintah. Jika perintah tersebut tidak ada, tentunya khawatir akan melenceng dari yang digariskan agama. Sebab hakikatnya semua shalat yang kita kerjakan baik wajib maupun sunah dapat menolak bala.


Selain shalat rebo wekasan, adanya anggapan bahwa mandi Safar sebagai media pencuci dosa, tarian bersama sinden dengan memasukkan uang ke kemben bagian dalam dada sinden, minuman-minuman, judi dan seterusnya adalah hal yang tak bisa dipisahkan dari perhelatan rebo wekasan. Tradisi seperti ini sangat bertentangan dengan nilai-nilai Islam. 


Padahal masih banyak hal-hal positif dari tradisi rebo wekasan yang bisa diterima. Apalagi kalau kita bisa menjadikan tradisi ini sebagai media syiar Islam. Karena itu, perlua kearifan dalam memaknai dan mempraktekan tradisi ini. (Hidayah Edisi 90 Februari 2009).

Wednesday, November 14, 2018

ANDA KORBAN STRES?

Terlalu banyak stress dalam pekerjaan? Usahakan  mengubah suasana pekerjaan yang menegangkan menjadi menyenangkan. Demikian menurut seorang ahli terapi psikologi dari New York AS. Roberto Temes.
Karena Anda cukup lama melewatkan waktu di kantor,dalam jangka panjang ketegangan sekecil apapun memang bisa sangat mengganggu .
Melalui kuis ini anda akan tahu apakah pekerjaan Anda menegangkan dan bagaimana cara mengatasinya. Jawablah kuis berikut ini dengan B (Benar) atau S (Salah). Jangan lupa menghitung skor Anda!
  1.  Agresivitas sangat pas diterapkan dalam pekerjaan
  2. Sehabis akhir minggu yang penuh kejengkelan bersama keluarga, saya biasanya tidak bergairah masuk kantor
  3.  Selama cuti, bila bertemu dengan teman sekantor, rasanya saya tidak ingin membicarakan soal pekerjaan
  4. Saya merasa bersalah bila semangat saya tampak mengendur sehabis menyelesaikan proyek yang sulit
  5. Saya suka memberikan bantuan kepada teman kerja, tapi saya sering bertanya-tanya sendiri apakah atasan memperhatikannya dan saya akan mendapat keuntungan apa?
  6. Bagi saya sukses berarti menghasilkan banyak uang
  7. Kalau saya suatu kali memenangkan undian besar, saya akan tetap bekerja tetapi tentu saja dengan muka cerah
  8. Saya selalu merencanakan pekerjaan dua kali lebih dari kemampuan saya
  9. Saya selalu menuntut kesempurnaan, supaya jangan sampai melakukan kesalahan
  10. Saya tidak pernah sukarela melakukan pekerjaan ekstra
  11. Bila atasan mengritik rewel, saya ikut kesal dan mudah tersinggung
  12.  Saya selalu berharap setiap hari dapat belajar sesuatu yang baru

    Ukuran Stres Anda:
    Jumlahkan jawaban S dan B . Semakin banyak jawaban B yang diberikan, berarti Anda semakin stress.
    1 - 4 Benar: Berjiwa matang 
    Anda secara umum  menikmati pekerjaan karena selalu berpikir logis. Tidak seperti Anda, orang yang selalu tegang cenderung impulsif. Anda tahu bagaimana tetap berkepala dingin bila menghadapi krisis. Kekuatan Anda terletak pada kemampuan untuk menganalisis situasi dan pilihan sebelum bertindak, baik bila berunding dengan atasan maupun teman sekerja. Anda berani mengakui kesalahan. Anda tahu siapa pun pernah melakukan kesalahan.
    5 - 8 Benar: Tegang
     Anda cederung menuntut kesempurnaan. Sebab itu, Anda kecewa bila sesuatu tidak berjalan dengan lancar. Usahakan untuk mengurangi agresivitas supaya Anda tidak menderita stres berat. Ingat, kesuksesan itu berbeda-beda bagi masing-masing pribadi. Bagi banyak orang, sukses berarti menghasilkan lebih banyak uang. Tapi menurut penelitian, banyak juga orang yang mau menerima gaji lebih rendah asalkan hatinya puas dan tidak stres.
    9 - 12 Benar: Korban Stres
    Anda mengkhawatirkan semua hal,  bahkan yang di luar kekuasaan Anda. Untuk mengurangi stres, jangan biarkan hal-hal sepele mengganggu diri Anda. Anda cenderung kurang fleksibel, yang tentu saja akan menaikkan tekanan darah Anda. Buatlah pekerjaan jadi mengasyikkan dengan bekerja sebatas kemampuan. Berikanlah pertolongan kepada orang lain, tapi jangan selalu mengharapkan pujian. Yang terpenting, janganlah merasa Anda bertanggung jawab atas suasana hati atasan Anda. (Intisari: 1996)


     

Sunday, November 11, 2018

Kisah Nyata Mengharukan, Sujud Terakhir di Malam Pengantin


Kisah nyata mengharukan ini terjadi di Abha, ibu kota Provinsi Asir, Arab Saudi. Syaikh Abdul Muhsin Al-Ahmad menceritakan kisah mengharukan ini dan videonya telah diupload di Islamic Tube.

1001KisahTeladan.com – Anggun. Gaun pengantin warna putih membuatnya semakin anggun. Jilbab besar menjadi mahkotanya. Make-up tipis menghiasi wajah ayunya. Hari itu ia begitu bahagia.
“Allaahu akbar, Allaaahu akbar” adzan Isya’ berkumandang, menyadarkannya bahwa ia sudah tak punya wudhu.
“Bu, aku mau berwudhu dan shalat Isya’ dulu,” pamitnya dengan nada santun kepada ibunda. Ia memang terbiasa shalat di awal waktu.
“Apa kamu sudah gila? Para tamu sudah datang. Jika engkau wudhu, bagaimana dengan make-up mu? Semuanya akan terbasuh oleh air” jawab ibunya spontan. Ia terkejut dengan permintaan anaknya.
“Aku harus shalat, Bu. Ibu sudah tahu kan, shalat adalah perintah Allah yang tak bisa ditawar”
“Iya, tapi kan bisa shalatnya nanti saja setelah walimah selesai,” tukas sang ibu, “Aku ibumu. Demi Allah, jika engkau berwudhu sekarang, ibu akan marah”
“Demi Allah. Shalat ini adalah perintah Allah. Ibu sendiri tahu bahwa kita tak boleh mentaati manusia untuk mendurhakai Allah. Aku takut dimarahi Allah”
“Tapi nanti bagaimana? Para tamu akan menertawakanmu karena engkau menemui mereka tanpa make-up. Engkau nanti tidak terlihat cantik”
“Ibu, jika ibu suka aku terlihat cantik di hadapan manusia, tidak sukakah ibu jika aku terlihat cantik di hadapan Allah? Dengan berwudhu dan shalat di awal waktu, Allah akan mencintai kita, mempercantik kita, apapun omongan orang”
Sang ibu tak bisa berbuat apa-apa lagi untuk mencegah putrinya itu untuk berwudhu. Selesai berwudhu, pengantin itu masuk ke sebuah ruangan untuk menunaikan shalat.
“Lama sekali shalatnya,” sang ibu gusar. Sebagian tamu sudah menunggu sekian lama, tapi putrinya belum juga keluar dari ruang shalatnya. Betapa terkejutnya sang ibu saat membuka ruangan itu. Putri tercintanya ternyata meninggal dalam kondisi sujud.
Pesan moral kisah nyata yang terjadi di Abha, ibu kota Provinsi Asir, Arab Saudi. Syaikh Abdul Muhsin Al-Ahmad menceritakan kisah mengharukan ini dan videonya telah diupload di Islamic Tube.
Kullu nafsin dzaa’iqatul maut. Setiap yang bernyawa pasti akan mati. Masalanya, kita tak tahu kapan Allah mengambil nyawa kita. Banyak orang yang meninggal di saat tua. Tetapi tidak sedikit yang meninggal secara tiba-tiba.
Sungguh beruntung orang yang ketika maut menjemput, ia sedang beribadah kepada Allah. Atau ia sedang melakukan amal shalih dan kebajikan. Jadilah ia husnul khatimah. Dan inilah yang kita cita-citakan.
Pengantin wanita itu telah mengajarkan kita. Ia telah memenangkan perintah Allah. Ia tidak mau menunda shalat. Ia tidak berberat hati kehilangan make-up demi wudhu. Dan jadilah malam itu malam terakhirnya. Jadilah sujud itu sujud terakhirnya.
Suami, keluarga, dan para tamu mungkin berduka. Tetapi ia telah berbahagia menghadap Tuhannya. Malam walimah mungkin berubah menjadi malam kesedihan. Tetapi baginya, malam itu adalah malam paling membahagiakan. Insya Allah.
[via Kisahikmah . com]

Saturday, November 10, 2018

APAKAH ANDA TERMASUK ORANG YANG MENYEBALKAN?

Kita semua tahu bahwa dalam segala hal kita tidak bisa sempurna. Persoalannya, seberapa jauh kita dari kesempurnaan? Apakah perilaku kita sering bikin sebal hati orang?
Kalau kita menjengkelkan orang, apakah pada umumnya kita langsung, baru kemudian, atau malah sama sekali tidak menyadarinya?
Bila ingin tahu, apakah Anda termasuk orang yang menyebalkan, sedang-sedang saja atau demikian sempurna dan perilaku apa saja yang menjadi pemicunya, kuis berikut ini barangkali dapat membantu. Jawablah kuis ini dengan jujur. Ingat, curang itu amat menyebalkan!
1.                 Bila Anda ingin mengenal seseorang lebih dekat, Anda
a.     Bertanya langsung kepada yang bersangkutan
b.     Memberikan pujian yang berlebihan
c.      Menanyakan berapa penghasilannya
2.                 Di sebuah toko. Anda butuh menanyakan sesuatu. Tetapi pramuniaga yang       Anda temui sedang sibuk menginventarisasi barang atau menghitun uang. Apakah yang Anda lakukan?
a.     Langsung mengajukan pertanyaan dengan sopan
b.     Menunggu sampai ia menyelesaikan tugasnya
c.      Menunggu sekejap sambil berpikir, “Ah, tugas pramuniaga  ‘kan melayani pelanggan? Apa salahnya saya menanyakan apa yang saya inginkan.”
3.                 Saya suka:
a.     Menghargai orang lain
b.     Menarik perhatian orang dengan dandanan mencolok
c.      Bermain mata dengan pasangan orang lain
4.                 Pada saat bersama orang lain, biasanya Anda:
a.     Bisa duduk diam dan tenang
b.     Memainkan kuku atau kulit ari pada jari-jari tangan
c.      Mengupil
5.                 Kalau ingin mengatakan sesuatu ketika sedang mendengarkan ceramah atau kuliah, konser atau selama menonton acara di televise, Anda:
a.     Menyatakannya langsung
b.     Menunggu sampai orang-orang siap untuk mendengarkan
c.      Berbisik keras-keras, “Kalau tidak sekarang, saya bisa melupakan apa yang ingin saya sampaikan padamu!”
6.                 Pada waktu makan, Anda:
a.     Berusaha tidak mengeluarkan suara
b.     Banyak bersendawa
c.      Berkecap keras supaya orang lain melihat, betapa Anda menikmati makanan tersebut
7.                 Biasanya Anda:
a.     Gemar bercerita tentang prestasi diri dan barang-barang yang Anda miliki
b.     Gemar bercerita tentang anak dan binatang piaraan Anda
c.      Membiarkan orang lain yang bercerita tentang prestasi Anda
8.                 Kalau seseorang menelepon dan meninggalkan pesan bagi Anda, Anda selalu:
a.     Menunggu sampai ia menelepon kembali paling tidak untuk kedua kalinya
b.     Segera menelepon kembali tepat pada waktu yang Anda perkirakan bukan jam sibuk bagi orang tersebut
c.      Menelepon kembali pada jam makan malam, saat Anda yakin ia pasti di rumah
9.                 Anda mencintai buku, sebab itu Anda:
a.     Merawatnya
b.     Tidak selalu mengembalikan buku pinjaman
c.      Seringkali mengotori buku karena Anda membaca sambil makan
10.             Di meja makan Anda:
a.     Selalu menjaga perasaan orang lain
b.     Menggunakan tusuk gigi secara mencolok
c.      Tidak menggunakan tusuk gigi, tapi dental floss
Untuk mengetahui hasil skor, jumlahkan nilai jawaban berdasarkan penuntun di bawah ini:
1.                 a) 5                             b) 0                             c) 0
2.                 a) 0                             b) 5                             c) 1
3.                 a) 5                             b) 2                             c) 0
4.                 a) 5                             b) 0                             c) 0
5.                 a) 0                             b) 5                             c) 0
6.                 a) 5                             b) 0                             c) 0
7.                 a) 0                             b) 0                             c) 5
8.                 a) 0                             b) 5                             c) 0
9.                 a) 5                             b) 0                             c) 0
10.            a) 5                             b) 0                             c) 0

Skor:
0 – 16:    Anda tidak punya banyak teman, bukan? Beberapa hal yang Anda lakukan benar-benar memuakkan
17 – 34: Anda seperti sebagian besar dari rata-rata orang lain, tidak sempurna, tapi masih oke
35 – 50: Anda tidak bohong? Benarkah Anda sempurna? Bila betul demikian, beritahukan kami segera. Pasti banyak yang meragukan jawaban Anda