Tes Paragraf

Tuesday, November 27, 2018

Belajar Mudah Klasifikasi Tumbuhan Berdasarkan Sifat Fitografi

Hasil gambar untuk bunga kambojaDalam mempelajari sistem klasifikasi tumbuhan banyak siswa maupun guru yang merasa kesulitan karena mereka beranggapan bahwa pelajaran tersebut hanya bersifat hafalan semata. Padahal belajar nama ilmiah tumbuhan atau penggolongannya, selain mengandung hafalan adalah yang utama adalah belajar tentang fakta tumbuhan itu sendiri. Belajar tentang fakta lebih mudah daripada menghafal nama penggolongan tanpa makna. Nama ilmiah atau penggolongan adalah mengandung makna tentang sifat-sifat yang menonjol dari tumbuhan itu yang menjadi ciri khasnya.
Nama ilmiah menyatakan karakter atau sifat ciri tertentu yang menonjol dari jenih tumbuhan itu. Karakteristik ini biasanya yang mudah dikenali dalam pengamatan, dan berhubungan dengan sifat fitografi bagian tumbuhan.

Baca juga: Sirih Cina: Si Kecil Yang Banyak Manfaat

Sifat akarnya
Nama bengkoang adalah lebih dikenali dari sifat akarnya yang menggembung; mengandung zat cadangan makanan berasa manis; akar yang demikian disebut pachyrrhizus (pachy = menggembung, rhizus = akar), maka nama ilmiahnya Pachyrrizus.
Sifat batangnya
Nama kayu manis adalah lebih dikenali dari warna batang dan kulit kayunya yang berwarna coklat (cinnameus) dan berasa manis; maka namanya ilmiahnya Cinnamomum (kayu coklat/manis).
Sifat daunnya
Tanaman hias tapak toke lebih dikenali dengan ciri daunnya yang menebal (crassus) berwarna bercak-bercak, maka memiliki nama ilmiah Crassula (tapak toke, berdaun menebal).
Eceng gondok lebih dikenali dari tangkai daunnya yang menggembung sebagai alat apung; nama ilmiahnya Eichhornia crassipes.
Kastuba lebih dikenali dengan daun-daunnya yang indah berwarna-warni (pulcher) dari genus Euphorbia, maka memiliki nama ilmiah Euphorbia pulcherrhima.
Keji beling memiliki daun dan batangnya berwarna (color), warna ungu, maka disebut Hemmigraphis colorata.
Semboja, jenisnya memiliki bentuk ujung daun yang berbeda-beda, ada yang berujung daun meruncing (acuminatus) dan ada yang berujung daun tumpul (obtusus), sehingga nama dikenal semboja: Plumeria acuminate, dan Plumeria obtusa.
Sifat bunganya
Tumbuhan dadap lebih dikenali dari bunganya yang berwarna merah (erythrine), maka nama ilmiahnya Erythrina.
Kacang babi memiliki Bungan berwarna keabu-abuan (tephros), maka disebut Tephrosia.
Bunga kancing memiliki bentuk karangan bunga yang membulat (globe), maka disebut Gomprena globosa.
Turi merupakan jenis Sesbania yang tergolong besar bunganya (grandiflora), maka disebut Sesbania grandiflora.

Baca juga: Melastoma (Harendong)

Sifat buahnya
Delima memiliki bunga berwarna merah-delima (puniceus) dan bentuk buah membulat yang isinya berbutir-butir (granum), maka disebut Punica granatum.
Kacang panjang berbuah bentuk silinder, maka disebut Vigna cylindrica.
Srikaya dikenal buahnya tampak seperti bersisik (squamous), disebut Annona squamosa.
Leunca dikenal buahnya berwarna hitam bila telah menua, disebut Solanum nigrum (ingat bangsa Negro, berkulit hitam, hitam = niger, negros).
Kacang tanah dikenal dengan buahnya yang tumbuh di dalam tanah (hypo = bawah, geo = tanah), maka disebut Arachis hypogea.
Nangka memiliki tipe buah yang sebenarnya adalah menyempit/tipis (artus), sedangkan yang kita makan sebenarnya perhiasan bunganya yang menebal, jadi bukan buahnya (carpus), maka disebut Artocarpus. Jenisnya: Artocarpus integra (nangka berdaun pinggirnya rata), Artocarpus altilis (nangka sukun berbatang tinggi/altus).
Sifat bijinya
Tumbuhan berkeping biji satu (Monocotyledonae), tumbuhan biji berkeping dua (Dicotyledonae).
Sifat rhizom (akar tinggal)
Kunyit memiliki akar tinggal berwarna kuning, karena mengandung zat warna kuning (curcumin) dan sering digunakan untuk kebutuhan rumah tangga (domesticus), maka disebut Curcuma domestica.
Temu lawak memiliki rhizoma berwarna kuning pucat, maka disebut Curcuma xanthorriza.
Sifat tumbuhan berumbi (memiliki tuber)
Solanum tuberosum (kentang, sejenis solanum yang memiliki umbi)
Polianthus tuberosa (bunga sedap malam, berumbi).

Sumber:
Yudianto. (1990). Dasar-dasar Mengerti Tetumbuhan. Bandung: Biologi FPMIPA IKIP



0 komentar:

Post a Comment