Dalam mempelajari sistem
klasifikasi tumbuhan banyak siswa maupun guru yang merasa kesulitan karena mereka
beranggapan bahwa pelajaran tersebut hanya bersifat hafalan semata. Padahal belajar
nama ilmiah tumbuhan atau penggolongannya, selain mengandung hafalan adalah
yang utama adalah belajar tentang fakta tumbuhan itu sendiri. Belajar tentang
fakta lebih mudah daripada menghafal nama penggolongan tanpa makna. Nama ilmiah
atau penggolongan adalah mengandung makna tentang sifat-sifat yang menonjol
dari tumbuhan itu yang menjadi ciri khasnya.
Nama ilmiah
menyatakan karakter atau sifat ciri tertentu yang menonjol dari jenih tumbuhan
itu. Karakteristik ini biasanya yang mudah dikenali dalam pengamatan, dan
berhubungan dengan sifat fitografi bagian tumbuhan.
Baca juga: Sirih Cina: Si Kecil Yang Banyak Manfaat
Baca juga: Sirih Cina: Si Kecil Yang Banyak Manfaat
Sifat akarnya
Nama bengkoang adalah
lebih dikenali dari sifat akarnya yang menggembung; mengandung zat cadangan
makanan berasa manis; akar yang demikian disebut pachyrrhizus (pachy = menggembung, rhizus = akar), maka nama
ilmiahnya Pachyrrizus.
Sifat
batangnya
Nama kayu manis
adalah lebih dikenali dari warna batang dan kulit kayunya yang berwarna coklat
(cinnameus) dan berasa manis; maka
namanya ilmiahnya Cinnamomum (kayu coklat/manis).
Sifat
daunnya
Tanaman hias tapak
toke lebih dikenali dengan ciri daunnya yang menebal (crassus) berwarna bercak-bercak, maka memiliki nama ilmiah Crassula (tapak toke, berdaun menebal).
Eceng gondok lebih
dikenali dari tangkai daunnya yang menggembung sebagai alat apung; nama
ilmiahnya Eichhornia crassipes.
Kastuba lebih
dikenali dengan daun-daunnya yang indah berwarna-warni (pulcher) dari genus Euphorbia, maka memiliki nama ilmiah Euphorbia pulcherrhima.
Keji beling memiliki
daun dan batangnya berwarna (color), warna ungu, maka disebut Hemmigraphis colorata.
Semboja, jenisnya
memiliki bentuk ujung daun yang berbeda-beda, ada yang berujung daun meruncing
(acuminatus) dan ada yang berujung daun
tumpul (obtusus), sehingga nama dikenal
semboja: Plumeria acuminate, dan Plumeria obtusa.
Sifat
bunganya
Tumbuhan dadap lebih
dikenali dari bunganya yang berwarna merah (erythrine),
maka nama ilmiahnya Erythrina.
Kacang babi memiliki Bungan
berwarna keabu-abuan (tephros), maka
disebut Tephrosia.
Bunga kancing
memiliki bentuk karangan bunga yang membulat (globe), maka disebut Gomprena globosa.
Turi merupakan jenis
Sesbania yang tergolong besar bunganya (grandiflora),
maka disebut Sesbania grandiflora.
Baca juga: Melastoma (Harendong)
Baca juga: Melastoma (Harendong)
Sifat buahnya
Delima memiliki bunga
berwarna merah-delima (puniceus) dan
bentuk buah membulat yang isinya berbutir-butir (granum), maka disebut Punica
granatum.
Kacang panjang
berbuah bentuk silinder, maka disebut Vigna
cylindrica.
Srikaya dikenal
buahnya tampak seperti bersisik (squamous),
disebut Annona squamosa.
Leunca dikenal
buahnya berwarna hitam bila telah menua, disebut Solanum nigrum (ingat bangsa Negro, berkulit hitam, hitam = niger, negros).
Kacang tanah dikenal
dengan buahnya yang tumbuh di dalam tanah (hypo
= bawah, geo = tanah), maka
disebut Arachis hypogea.
Nangka memiliki tipe
buah yang sebenarnya adalah menyempit/tipis (artus), sedangkan yang kita makan sebenarnya perhiasan bunganya
yang menebal, jadi bukan buahnya (carpus),
maka disebut Artocarpus. Jenisnya: Artocarpus integra (nangka berdaun
pinggirnya rata), Artocarpus altilis (nangka
sukun berbatang tinggi/altus).
Sifat
bijinya
Tumbuhan berkeping
biji satu (Monocotyledonae), tumbuhan
biji berkeping dua (Dicotyledonae).
Sifat
rhizom (akar tinggal)
Kunyit memiliki akar
tinggal berwarna kuning, karena mengandung zat warna kuning (curcumin) dan sering digunakan untuk
kebutuhan rumah tangga (domesticus),
maka disebut Curcuma domestica.
Temu lawak memiliki rhizoma
berwarna kuning pucat, maka disebut Curcuma
xanthorriza.
Sifat
tumbuhan berumbi (memiliki tuber)
Solanum
tuberosum (kentang, sejenis solanum yang memiliki umbi)
Polianthus
tuberosa (bunga sedap malam, berumbi).
Sumber:
Yudianto. (1990). Dasar-dasar Mengerti Tetumbuhan.
Bandung: Biologi FPMIPA IKIP
0 komentar:
Post a Comment